in

Filosofi Burung Cenderawasih, Dianggap Sebagai Penghubung ke Surga

Ilustrasi. Burung cendrawasih. Foto: Instagram/@kasoartravel
Ilustrasi. Burung cendrawasih. Foto: Instagram/@kasoartravel

Membahas burung cenderawasih tidak akan lepas dari daerah asal burung ini, yakni Papua, Indonesia. Burung cenderawasih menjadi ikon terbesar wilayah Papua dan sekitarnya.

Burung cenderawasih sangat populer karena keindahan warna bulu hingga bentuk tubuhnya yang tidak kalah indah. Beragam warna yang ada pada bulu burung cenderawasih yang semuanya tampak cerah.

Paduan warna-warni di bulu burung ini tidak akan membosankan mata yang memandangnya. Dari ujung paruh hingga ujung ekor, keindahan burung cenderawasih sangat sempurna.

Karena keindahan dan kecantikannya, burung cenderawasih sering dijuluki “Burung dari Surga”. Dahulu kala, burung cenderawasih sempat menjadi burung yang sering diperjualbelikan karena keindahan bulu dan perilakunya.

Di daerah asal dan sekitarnya, bukan hanya soal keindahan yang dikaitkan dengan jenis burung ini. Terkadang burung cenderawasih juga dikaitkan dengan hal-hal yang gaib.

Beberapa kepercayaan, khususnya di daerah asal burung ini yang menganggap bahwa burung cenderawasih sebagai penghubung kehidupan ke surga. Pasalnya, keindahan burung ini dianggap memang berasal dari surga.

Pada kehidupan masyarakat Bali, burung cenderawasih pernah sempat menjadi burung yang sangat penting karena disebut burung dewata atau manuk dewata. Dalam upacara ngaben di Bali, burung ini pernah digunakan sebagai pemandu arwah menuju alam lain.

Dari segi penamaan atau akar kata pun, burung yang sudah ada di dunia sejak jutaan tahun lalu ini berarti burung utusan dewa-dewa. Hal ini tidak lepas dari keindahan dan keberadaan burung cenderawasih yang sudah ada sejak lama.

Bahkan, burung cenderawasih ini merupakan salah satu hewan purba yang masih hidup hingga sekarang. Namun sayang, populasinya sudah semakin kurang karena deforestasi dan kerusakan alam.