Atlet tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie seringkali disebut memiliki permainan yang sulit diprediksi. Hal ini bisa dilihat dari beberapan track record Jojo. Misalnya saat ia menjuarai Hong Kong Open 2023 lalu justru mengalami kegagalan di babak 32 besar Asian Games serta Denmark Open 2023. Namun, setelahnya justru ia bisa meraih kemenangan di French Open 2023.
Penampilannya dianggap inkonsisten dan tak bisa diprediksi. Irwansyah, sebagai pelatih tunggal putra Indonesia pun mengakuinya. Bahkan ia juga menjelaskan penyebab dari performa Jojo yang tak bisa diprediksi ini.
Irwansyah mengungkap bahwa salah satu alasannya karena Jojo seringkali terbebani oleh ekspektasinya sendiri. Irwansyah menambahkan bahwa menurutnya, jika Jojo bisa menikmati permainan dan tampil tanpa beban, peluang kemenangannya akan meningkat. Dengan kata lain, terlalu banyak ambisi yang justru berdampak buruk pada mental Jojo sebagai pemain badminton.
“Saya berharap bahwa jika dia bisa lebih yakin dan menikmati permainan tanpa memberikan tekanan pada dirinya sendiri, Jonatan pasti bisa tampil bagus,” ungkap Irwansyah.
Untuk itu, sebagai pelatih ia mangakui bahwa fokusnya saat ini adalah melatih mentalitas para pemain sehingga bisa mengatasi performa inkonsisten ini. Selain memberikan bimbingan, ia juga memberikan support dan dukungan untuk membangun kepercayaan diri pada pemain.