Bunga vinca atau yang lebih populer disebut bunga tapak dara merupakan tumbuhan semak pendek yang termasuk jenis tumbuhan hijau abadi. Tanaman ini berasal dari Madagaskar tapi telah menyebar ke berbagai wilayah tropis di seputar dunia, termasuk Indonesia.
Tanaman cantik ini memiliki beberapa nama, seperti kembang tembaga (Sunda), hingga sindapor (Sulawesi). Vinca umumnya tumbuh hingga 90 cm dengan pangkal batang tegak.
Tapak dara memiliki cabang-cabang yang panjang dan lentur yang berwarna hijau muda. Sementara kelopak bunganya terdiri atas warna merah muda, putih, ungu yang berbentuk bulat panjang dengan ujung meruncing.
Vinca memiliki banyak kandungan bahan kimia aktif yang dihasilkan. Kandungan tersebut dapat gunakan sebagai obat. Bahkan, untuk penyakit yang pengobatannya masih dianggap susah saat ini, dapat diobati dengan menggunakan bunga tapak dara.
Kepopuleran khasiat bunga vinca telah menyebar. Hal itu bisa dilihat dengan produksi massal tanaman dengan budidaya yang baik sebab dapat membantu menghasilkan bahan obat yang lebih banyak.
Dengan semakin banyaknya penyakit seperti penyakit kanker dan hipertensi saat ini, maka daun tapak dara juga banyak digunakan. Sebab daunnya mengandung senyawa alkoloid yakni vinkristin serta vinblastin.
Kedua senyawa tersebut berbentuk antineocristine yang ampuh melawan sel kanker. Sementara bagian tanaman lain seperti bunga, buah serta batang vinca mengandung alkoloida catharantine sebagai anti kanker.
Alkoloida catharantine mengandung zat yang sama dengan plasma sel kanker. Karena itu, jika dikonsumsi, maka sel kanker pada badan akan menyerapnya dan membuat inti sel kanker akan menghilang secara perlahan.