Kesemutan pada tubuh adalah pengalaman umum bagi banyak orang, namun perlu diperhatikan karena bisa menjadi gejala dari kondisi yang lebih serius, yaitu paresthesia. Paresthesia menyebabkan sensasi panas, gatal, atau mati rasa tanpa penyebab yang jelas, terutama pada bagian tubuh seperti tangan dan kaki.
Gejala dan jenis paresthesia
Paresthesia dapat bersifat sementara atau kronis, yang bisa menjadi indikasi adanya masalah kesehatan. Gejala yang dapat dialami antara lain kesemutan, rasa kaku, lemah tiba-tiba, dan bahkan mati rasa. Pada kasus kronis, paresthesia bisa menjadi tanda gangguan kesehatan, seperti kekurangan vitamin atau masalah pada saraf.
Penyebab paresthesia dan jenisnya
Beberapa penyakit dapat menjadi pemicu paresthesia, termasuk kekurangan vitamin dan gangguan pada saraf. Pemeriksaan fisik, laboratorium, dan riwayat medis diperlukan untuk memastikan penyebab paresthesia kronis. Ada dua jenis utama yang dapat menyebabkan kondisi ini:
- Radikulopati : Terjadi akibat penekanan, iritasi, atau peradangan pada saraf tulang belakang, dapat terjadi pada bagian pinggang atau leher.
- Neuropati : Timbul akibat kerusakan saraf kronis, bisa terkait dengan diabetes, penyakit ginjal, penyakit hati, trauma, cedera, penyakit autoimun, atau stroke.
Pencegahan dan pengobatan
Pencegahan paresthesia melibatkan menghindari gerakan berulang yang dapat menekan saraf. Istirahat secara berkala dan peregangan saat duduk dalam posisi yang lama juga dapat membantu. Pengobatan paresthesia bergantung pada alasannya.
Dengan memahami lebih dalam mengenai paresthesia, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada terhadap gejala ini dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat. Jika mengalami gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.