in

Mengapa Awan Tidak Jatuh ke Tanah Walaupun Memiliki Berat?

Ilustrasi awan. Foto: Freepik
Ilustrasi awan. Foto: Freepik

Awan merupakan fenomena alam yang indah dan penuh misteri. Kumpulan tetesan udara atau kristal es ini terbentuk di atmosfer saat udara mengembun di langit. NASA mengategorikan berbagai jenis awan berdasarkan lokasi dan bentuknya, yang ternyata mempengaruhi cuaca dan iklim bumi.

Namun, ada satu pertanyaan yang sering muncul: Mengapa awan, yang memiliki massa, tidak jatuh ke tanah? Meskipun massa awan lebih berat daripada udara di sekitarnya, terdapat penjelasan ilmiah yang menarik di balik fenomena ini.

Awan Tidak Statistik

Awan memiliki sifat dinamis sebagai massa yang tidak statis. Di dalam awan, terdapat aliran udara hangat dari bawah yang mendorong ke atas melalui bagian tengah awan. Setelah mencapai puncak, udara hangat ini dapat mendorong keluar, membentuk gumpalan awan. Fenomena ini menjelaskan mengapa awan kumulus sering terlihat menggumpal di langit.

Tetesan Sangat Kecil

Tetesan udara pembentuk awan sangat kecil, dengan diameter sekitar 0,01 mm. Ukurannya yang sangat kecil ini membuat tetesan awan sulit jatuh dibandingkan dengan benda-benda yang lebih berat. Gerakan tetesan menghasilkan kelahiran awan dengan udara di sekitarnya, dan karena massa yang lebih kecil, tetesan udara ini sulit untuk mendorong ke bawah di udara.

Peran Angin dan Gravitasi

Tetesan awan sebenarnya akan jatuh mengikuti gravitasi seperti parasut, namun dengan kecepatan yang sangat pelan. Angin juga memainkan peran penting, terutama angin updraft yang dapat menghentikan tetesan kecil agar tidak jatuh. Dorongan udara dari angin lebih berpengaruh daripada gravitasi pada benda-benda terkecil tetesan udara pembentuk awan ini.

Proses Jatuh Tetesan Awan

Jatuhnya tetesan awan dipengaruhi oleh peran angin dan gravitasi. Awan tidak jatuh sekaligus; sebaliknya, tetesan terbesar jatuh terlebih dahulu, diikuti oleh tetesan yang lebih kecil secara bertahap. Proses ini berlangsung sampai tidak ada cukup udara yang tersisa untuk membentuk tetesan baru.

Dengan demikian, misteri mengapa awan tidak jatuh ke Bumi dapat dijelaskan melalui kombinasi antara sifat dinamis awan, ukuran tetesan yang sangat kecil, dan peran angin yang menghentikan proses jatuh secara instan.