Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) membentuk Guru Penggerak. Saat ini, Guru Penggerak sudah akan memasuki angkatan 10 dan 11.
Kemendikbudristek menargetkan, pada tahun 2024 mendatang akan ada 100 ribu Guru Penggerak di Indonesia. Hingga sekarang, sudah ada 50 ribu orang di mana sembilan ribu di antaranya sudah menjadi kepala sekolah.
Guru Penggerak diinisiasi oleh Kemendikbudristek, Nadiem Makariem. Alasan pembetukannya diungkapkan Santi Ambarukmi, Direktur Guru Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat.
“Sebetulnya kenapa awalnya Kementerian, Mas Menteri khususnya membuat Guru Penggerak karena memang di ekosistem pendidikan yang paling kecil yaitu ekosistem pendidikan di sekolah tersebut,” katanya.
“Nah, siapa yang paling berpeluang meningkatkan pendidikan di ekosistem sekolah ini? Yang peluangnya paling besar adalah kepala sekolah,” lanjut Santi dalam Serentak Bergerak Merayakan Merdeka Belajar secara daring di YouTube Kemendikbudristek.
“Karena itu maka Mas Menteri itu membuat program Guru Penggerak di mana itu nanti menjadi pemimpin pembelajaran. Jadi kepala sekolah ini harus fokus di pembelajaran, bukan fokus di administrasi. Karena itu maka yang sekarang bibit-bibit pemimpin pembelajaran ini akan menjadi agen transformasi pendidikan di Indonesia,” jelasnya.
Santi juga menegaskan, apabila semua guru dilatih tapi jika kepala sekolah tidak dapat memfasilitasi hasil pelatihan-pelatihan tersebut, maka hasilnya tidak akan bisa dimanfaatkan.
Menurut Santi, Mendikbud membuat Guru Penggerak agar kelak kepala sekolah akan fokus pada pembelajaran, bukan dari segi administrasi.
Jumlah 100 ribu Guru Penggerak pada dasarnya dinilai masih kurang. Sebab jumlah sekolah di Indonesia sudah mencapai sekitar 300 ribu.
“Tahun 2024 akan ada ini seperti yang disampaikan Mas Menteri, 100 ribu Guru Penggerak. Sebenarnya masih kurang 100 ribu itu karena sekolah itu kan dipimpin oleh kepala sekolah yang dari Guru Penggerak di mana jumlahya ini sudah sekitar 300 ribu, sehingga ini masih akan berproses lagi untuk yang selanjutnya,” jelasnya.