Olahraga adalah kegiatan yang bermanfaat untuk kesehatan fisik kita, tetapi terkadang setelah berolahraga intens, tubuh bisa merasakan kelelahan yang disertai rasa sakit. Hal ini dikenal sebagai delayed onset muscle soreness (DOMS), yang biasanya mencapai puncaknya 24–72 jam setelah olahraga. Yuk, kenali lebih dalam mengenai DOMS!
Gejala DOMS
DOMS ditandai dengan beberapa gejala yang muncul setelah olahraga intens. Menurut American College of Sport Medicine, gejala yang umum terjadi meliputi:
- Rasa nyeri saat disentuh atau digerakkan.
- Kekakuan sendi dengan rentang gerak yang berkurang.
- Pembengkakan pada otot yang terkena.
- Hilangnya kekuatan otot dalam jangka pendek.
Penyebab DOMS
DOMS terjadi karena penggunaan otot dengan cara yang tidak biasa, menyebabkan robekan mikroskopis pada serat otot dan peradangan. Hormon prostaglandin E2 dan leukotrien dilepaskan selama respons inflamasi, yang dapat menyebabkan rasa sakit dan pembengkakan. Olahraga eksentrik, seperti gerakan bicep curl, dapat menjadi pemicu DOMS. Beberapa aktivitas lain yang dapat menyebabkan DOMS meliputi latihan kekuatan, berjalan menuruni bukit, joging, dan melompat.
Pencegahan DOMS
Meskipun DOMS tidak dapat sepenuhnya dicegah, ada beberapa cara untuk mengurangi tingkat keparahan atau memperpendek durasi nyeri:
- Pemanasan: Lakukan peregangan dinamis selama 5–10 menit sebelum berolahraga untuk mempersiapkan tubuh dan meningkatkan rentang gerak.
- Pendinginan: Lakukan peregangan statis setelah berolahraga untuk mengurangi DOMS dan meningkatkan fleksibilitas otot.
- Tetap terhidrasi: Minum air sebelum, selama, dan setelah berolahraga dapat mengurangi nyeri DOMS.
- Lakukan perlahan: Tingkatkan intensitas atau durasi olahraga secara bertahap untuk mengurangi ketegangan otot.
Jika nyeri DOMS berlangsung lebih dari tujuh hari, air seni menjadi gelap, atau terjadi pembengkakan parah, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Meskipun DOMS bisa menyebalkan, jangan biarkan hal ini menghentikan rutinitas olahraga kamu!