Bunga alamanda memiliki ciri warna kuning cerah. Hal itu membuatnya banyak orang menjadikannya sebagai tanaman hias di pekarangan rumah.
Dari segi bentuk, alamanda menyerupai terompet atau lonceng dengan diameter yang dapat mencapai 7 cm. Warna bunganya yang cerah membuatnya disukai dan dikunjungi oleh beberapa hewan penyerbuk, seperti kupu-kupu, burung kolibri atau lainnya.
Tanaman ini berasal dari daerah tropis Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Alamanda memiliki banyak nama, seperti terompet kuning, terompet emas, lonceng kuning, golden trumpet vines, hingga yellow allamanda.
Alamanda memiliki nama ilmiah yaitu Allamanda cathartica. Penamaan allamanda dinamai oleh seorang ahli botani asal Swiss, yaitu Frédéric-Louis Allamand.
Warnanya yang kuning cerah, membuat bunga ini dimaknai sebagai kebahagiaan, energi, dan persahabatan. Selain, bunga ini juga dimaknai sebagai sebuah pelepasan emosi yang kuat, seperti menangis atau terbawa perasaan saat menonton film.
Alamanda termasuk tanaman yang cepat tumbuh. Bahkan, mereka dapat tumbuh sekitar 3 kali dalam setahun. Hanya saja, bunga ini kurang cocok dijadikan sebagai tanaman dalam rumah sebab ukurannya besar.
Selain itu, alamanda akan tumbuh subur di sepanjang pinggir hutan, tepi sungai, hingga pinggir jalan. Sebab di area-area tersebut memiliki akses sinar matahari yang baik juga substrat yang lembap.
Selain membuat tampilan hunian jadi makin menarik karena keindahannya, bunga alamanda juga berguna dalam keperluan pengobatan. Tanaman ini dipercaya bisa mengobati penyakit kuning hingga malaria.
Selain itu, alamanda juga biasa digunakan sebagai obat pencahar bagi orang yang mengalami gangguan sembelit. Sebab alamanda mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, tanin, steroid, dan saponin.