Deepfake merupakan istilah untuk menyebut file berupa audio, video, atau gambar yang dibuat menggunakan kecerdasan buatan yang kemudian menciptakan konten tidak nyata. Mengutip Britannica, istilah deepfake juga merupakan penggabungan dua kata, yaitu ‘deep’ yang diambil dari teknologi deep learning AI dan ‘fake’ yang berarti palsu atau konten yang tidak nyata.
Konten-konten deepfake punya berbagai rupa. Beberapa bisa berbentuk face swap, di mana wajah seseorang diganti dengan wajah lain. Ada pula sinkronisasi bibir yang pada akhirnya membuat mulut orang yang tengah berbicara diganti dengan audio yang berbeda dari suara aslinya. Selain itu, ada pula yang disebut cloning suara, istilah untuk menyebut suatu suara yang disalin lalu digunakan untuk mengatakan kalimat yang berbeda.
Teknologi ini memang terus berkembang dan semakin canggih. Namun, bukan berarti tidak mungkin mengenali konten-konten deepfake. Berikut cara termudah untuk mengenali deepfake agar terhindar dari disinformasi:
Cari sumber berbeda
Saat menemukan suatu video dengan narasi yang terlihat mencurigakan, coba cari narasi yang sama dari sumber berbeda. Anda bisa mencari berita dengan cerita serupa di internet untuk menjadi petunjuk.
Deteksi kejanggalan
Coba perhatikan soal hal-hal yang janggal dari konten tersebut. Misalnya, ada bagian dari video yang seolah melompat dan tidak sinkron. Atau perhatikan bagian anggota badan yang aneh, audio berkualitas rendah atau keberadaan titik buram yang terlihat di dalam konten.
Perhatikan detail video
Deepfake seringkali tak sempurna. Anda bisa mulai menandainya dengan memperhatikan berbagai komponen dalam video. Misalnya, bentuk hidung dan gigi yang aneh, ketidakkonsistenan area leher hingga rambut atau jari yang tidak tersambung.
Perhatikan gerakan mulut dan bibir
Perbesar bagian mulut dan bibir, lalu perhatikan gerakan sinkronisasi bibir. Jika terlihat tidak sinkron dan tak sesuai dengan bentuk mulut normal saat mengucap kata tertentu, besar kemungkinan video telah dimanipulasi.