Gurita cincin biru, si kecil yang sangat mematikan, menawarkan serangkaian fakta unik yang mungkin belum banyak diketahui. Dari wilayah penyebarannya yang luas hingga cara mereka menunjukkan ancaman, berikut adalah 6 fakta menarik tentang gurita cincin biru:
1. Gurita cincin biru dan wilayah penyebarannya
Gurita cincin biru ditemukan tersebar di dasar berpasir kolam air pasang dan terumbu karang di seluruh Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Mereka menjadi penghuni di India, Jepang, Australia, India, dan Filipina. Gurita cincin biru cenderung bersembunyi di celah-celah, cangkang, atau puing-puing, keluar hanya untuk makan dan berkembang biak.
2. Cincin pada tubuh gurita sebagai tanda ancaman
Gurita cincin biru memiliki kemampuan mengubah warna tubuhnya sebagai tanda ancaman. Dengan sekitar 50-60 cincin kecil di tubuhnya, gurita ini mampu mengubah warna secara drastis saat merasa terancam, menciptakan kontras yang mencolok dengan latar belakangnya.
3. Racun gurita cincin biru yang sangat berbahaya
Gurita cincin biru dikenal karena racunnya yang mematikan. Kelenjar ludahnya menghasilkan tetrodotoxin (TTX), zat yang dapat menghambat transmisi impuls saraf. Terlebih lagi, TTX yang dihasilkan oleh gurita cincin biru dikatakan 1.000 kali lebih beracun daripada sianida, cukup untuk membunuh lebih dari 20 manusia dewasa.
4. Cara gurita cincin biru mengancam dengan racunnya
Gurita ini dapat menikmati TTX melalui gigitan tanpa menimbulkan rasa sakit pada mangsanya. Meskipun jarang terjadi, dosis TTX yang dikeluarkan gurita cincin biru dapat menyebabkan efek sangat cepat, membakar otot, dan menimbulkan efek samping seperti muntah dan pusing.
5. Makanan gurita cincin biru
Gurita cincin biru biasanya berburu kepiting kecil dan udang di siang hari. Meskipun demikian, mereka juga tidak segan memakan ikan kecil jika ada kesempatan. Proses memangsa dilakukan dengan menarik mangsa ke arah mulut menggunakan tentakel dan kemudian mengeluarkan racun untuk melumpuhkannya.
6. Hidup singkat gurita cincin biru
Gurita cincin biru memiliki hidup yang relatif pendek. Baik jantan maupun betina mencapai kematangan reproduksi dalam waktu satu tahun. Setelah kawin, betina menjaga telur-telurnya hingga menetas, tetapi tragisnya, ia mati setelah itu karena tidak mampu makan. Jantan juga mengalami nasib serupa, meninggal setelah perkawinan terjadi.
Terlepas dari keindahan dan keunikan gurita cincin biru, penting untuk selalu menjaga jarak karena sifat mematikan yang melekat pada spesies ini.