Naturalisasi pemain asing untuk membela Timnas Indonesia bukan lagi barang baru. Proses naturalisasi tersebut juga berkembang seiring dengan banyaknya pembicaraan miring.
Anggapan paling sering mengiringi proses naturalisasi tersebut adalah besarnya dana yang dikeluarkan. Bahkan, banyak anggapan yang menyebut bahwa proses naturalisasi ini memungkinkan terjadinya pemborosan anggaran.
Isu pemborosan dana karena naturalisasi pemain ini berkembang besar sejak tahun 2020. Saat itu ada lima pemain dari Brasil yang didatangkan untuk naturalisasi. Isu pemborosan anggaran pun berkembang di masyarakat.
Mantan anggota Exco PSSI, Hasani Abdulgani, mengungkapkan fenomena naturalisasi, terutama yang berkaitan dengan anggaran. Hasani mengungkapkan bahwa memang persoalan anggaran sangat sering menjadi pembahasan dalam proses naturalisasi.
Hasani pun menanggapi kasus yang terjadi pada tahun 2020. Ia mengaku bahwa memang sempat beredar di masyarakat tentang anggaran miliaran untuk membawa kelima pemain asal Brasil tersebut.
“Karena pernah ada kasus di tahun 2020 pada saat kita ingin membawa lima pemain Brasil. Saat itu sempat terlempar atau masyarakat tahu ada anggaran miliaran untuk membawa pemain-pemain ini,” ungkap Hasani dikutip dari Youtube Hasani’s Corner.
Namun, Hasani mengungkap bahwa dirinya tidak pernah melihat adanya pengeluaran anggaran untuk proses naturalisasi pemain. Ia menjelaskan bahwa aturan main memang seperti itu.
“Jujur, sejak saya mendapatkan tugas mengurusi pemain-pemain naturalisasi di era sekarang, yang lima pemain sudah terdaftar ditambah Justin Hubner yang sedang kita bahas ini plus Nathan Tjoe A On dan Jay Idzes, tidak ada anggaran yang kita keluarkan untuk pemain,” urai Hasani.
Hasani mengatakan bahwa hal ini sudah sesuai dengan aturan yang berlaku. Pemain-pemain yang dipanggil untuk timnas tidak ada proses bayar-membayar.