Sebagai seorang Gen Z yang ingin memulai perjalanan investasi, ada beberapa langkah strategis yang dapat diambil untuk memastikan alokasi dana yang tepat. Dengan mengutip Ivan Jaya, Wakil Presiden Wealth Management Commonwealth Bank, konsep 50-30-20 menjadi pedoman bagi Gen Z dalam merencanakan investasi mereka.
Panduan 50-30-20
Menurut Ivan Jaya, konsep 50-30-20 mengharuskan 50% dari dana untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, 30% untuk memenuhi keinginan, dan 20% untuk disisihkan sebagai tabungan. Pentingnya membedakan antara menabung dan berinvestasi juga disorot olehnya. Menabung diarahkan untuk kebutuhan jangka pendek, sementara investasi fokus pada pertumbuhan nilai aset dalam jangka panjang.
Tips pilih produk
Pahami bahwa setelah memahami konsep dasar ini, Gen Z perlu memilih produk investasi yang sesuai dengan profil risiko mereka. Ada berbagai pilihan, termasuk reksadana, saham, dan instrumen investasi lainnya. Prita Hapsari Ghozie, seorang perencana keuangan, menyarankan agar Gen Z mengalokasikan minimal 10% dari pendapatan mereka untuk investasi. Agar lebih efektif, disarankan pula membuat investasi secara otomatis untuk mencegah dana tersebut digunakan untuk keperluan lain.
Widrawan Hindrawan, kepala wealth management PT. Bank DBS Indonesia, menekankan pentingnya pemahaman terhadap profil risiko sebelum berinvestasi. Pastikan pilihan investasi sesuai dengan regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menjaga keamanan dan keberlanjutan investasi.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Gen Z dapat membangun portofolio investasi yang kokoh dan berpotensi memberikan hasil yang optimal dalam jangka panjang.