in

4 Alasan Pramudya Kusumawardana Pilih Gantung Raket di Usia Muda

Pramudya Kusumawardana bersama Yeremia Erich. Foto: PBSI
Pramudya Kusumawardana bersama Yeremia Erich. Foto: PBSI

Kabar mengejutkan datang dari Pramudya Kusumawardana, salah satu atlet ganda putra Indonesia yang secara tiba-tiba memutuskan berhenti dari Pelatnas PBSI. Pramudya sendiri telah menjadi bagian dari PBSI sejak tahun 2018, menorehkan berbagai prestasi termasuk, Spain Masters 2021, Belgian International 2021, hingga Badminton Asia Championships.

Kabar pengunduran diri Pramudya tentu mengejutkan semua pihak. Apalagi atlet muda tersebut baru berusia 23 tahun.

Sebelumnya, Pram, sapaan akrab Pramudya mengumumkan kabar ini lewat keterangan tertulis PP PBSI. Di dalamnya ia menyebutkan beberapa poin penting yang mendasari keputusannya mengundurkan diri. Poin pertama yang ia sebut adalah soal kesehatan mentalnya yang sedang tidak bagus yang membuatnya butuh istirahat.

“Poin pertama adalah kesehatan mental saya sedang tidak bagus. Hal ini tidak bagus untuk keseharian saya karena hal ini memiliki efek terhadap kehidupan saya, sehingga saya membutuhkan istirahat,” tulis Pramudya.

Selain itu, di poin kedua, Pram menegaskan soal keputusannya yang ingin memprioritaskan pendidikan. Memang salah satu alasannya gantung raket adalah keinginannya untuk melanjutkan pendidikan ke Australia dengan menekuni bidang Sports Science dan Sport Psychology.

Kemudian, ia menyertakan poin ketiga yang menyinggung soal perebutan Olimpiade. Pram merasa tidak memiliki kapabilitas menjadi atlet Olimpiade jika didasarkan pada progres yang ia lakoni.

Terakhir ia juga menyebut bahwa alasannya mengundurkan diri adalah karena ia memiliki target tersendiri sebagai manusia biasa.

“Poin terakhir, saya juga sebagai manusia biasa, saya punya pikiran dan impian serta target sendiri. Saya punya target sendiri kapan untuk mengambil keputusan,” pungkasnya.