in

8 Cara Efektif Menyusun Perencanaan Keuangan di Awal Tahun

Ilustrasi Perencanaan Keuangan Awal Tahun. Foto: Freepik

Seiring dengan pergantian tahun, banyak individu, terutama kaum milenial, mulai menyadari pentingnya merencanakan keuangan. Menyusun perencanaan keuangan yang baik memerlukan pemahaman mendalam terkait profil risiko diri, dan beberapa langkah penting dapat diambil untuk memastikan stabilitas keuangan di masa depan.

Dikutip CBN, menurut Freddy Pieloor, seorang Perencana Keuangan, langkah pertama yang harus diambil adalah menilai posisi keuangan secara menyeluruh. Ini mencakup mengevaluasi utang, penghasilan bulanan, dan kebutuhan pokok setiap bulannya.

“Perencanaan keuangan tidak harus dilakukan setiap tahun, karena perjalanan finansial Anda tidak hanya berlangsung setahun, tapi sebulan,” kata Freddie.

Salah satu aspek yang perlu mendapat perhatian utama adalah utang. Dalam menyusun perencanaan keuangan di awal tahun, prioritas utama adalah melunasi utang. Hal ini melibatkan penyelesaian terhadap hutang-hutang, terkecuali untuk hutang jangka panjang seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Freddy menyarankan untuk memprioritaskan pembayaran utang kartu kredit secepat mungkin, sementara untuk KPR yang memiliki jangka waktu lebih panjang, pengaturan pengeluaran bulanan perlu disesuaikan.

“Kalau KPR sudah selesai, Anda bisa mengubahnya menjadi investasi jangka panjang,” tambahnya.

Berkaitan dengan investasi jangka panjang, Freddy menekankan bahwa pilihan investasi dapat bervariasi sesuai dengan kebutuhan dan situasi individu.

“Setiap golongan masyarakat beda-beda, jadi arahkan dulu ini mau diapakan duitnya,” ujarnya.

Bagi pasangan yang sama-sama bekerja, misalnya, investasi properti yang dapat disewakan menjadi pilihan yang baik.

Selain itu, Freddy menyarankan untuk memulai proses investasi setelah memiliki simpanan yang cukup dalam keuangan pribadi.

“Investasi harus dilakukan setelah kita menyelesaikan tahap saving (penyimpanan uang), sehingga saving tersebut merupakan dana yang memang tidak digunakan sama sekali,” jelasnya.

Berikut adalah delapan skala prioritas yang perlu diperhatikan dalam alokasi pendapatan bulanan:

  1. Alokasikan untuk kegiatan sosial dan agama, dengan menyisihkan sebagian pendapatan.
  2. Sisihkan 10-30% pendapatan untuk pelunasan utang.
  3. Allokasikan maksimal 10% untuk proteksi, termasuk pembelian asuransi.
  4. Sisihkan 10% untuk pendidikan, baik itu biaya pendidikan anak atau peningkatan keterampilan diri.
  5. Alokasikan 50% untuk kebutuhan pokok rumah tangga.
  6. Berinvestasi dengan menyisihkan 10-20% pendapatan.
  7. Tentukan 5% untuk biaya hiburan, seperti makan bersama keluarga atau menonton film.
  8. Sisihkan 5% untuk liburan atau traveling.

Dengan merencanakan keuangan secara hati-hati dan mengikuti prioritas tersebut, individu dapat membangun dasar keuangan yang kokoh untuk masa depan mereka.