Sebenarnya Formula 1 pernah menggelar balapan di Afrika Selatan di masa lalu. Balapan F1 di Afrika Selatan diadakan di Sirkuit Kyalami, yang terletak di dekat Johannesburg.
Sirkuit ini menjadi tuan rumah Grand Prix Afrika Selatan beberapa kali sebelum keputusan politik dan sosial mengarah pada penghentian balapan di negara tersebut.
Salah satu alasan utama mengapa F1 tidak lagi balapan di Afrika Selatan adalah karena kebijakan apartheid yang diterapkan oleh pemerintah Afrika Selatan.
Apartheid adalah rezim penindasan rasial yang diterapkan oleh pemerintah minoritas kulit putih di Afrika Selatan dari tahun 1948 hingga 1994.
Selama periode ini, banyak negara dan organisasi internasional, termasuk F1, mengambil sikap untuk mengisolasi Afrika Selatan sebagai protes terhadap kebijakan rasialnya.
Dengan demikian, banyak olahraga internasional, termasuk F1, memilih untuk tidak mengadakan acara di Afrika Selatan selama periode apartheid.
Meskipun apartheid telah dihapuskan pada tahun 1994 dan Afrika Selatan telah bertransformasi menjadi demokrasi yang inklusif, F1 belum kembali ke negara tersebut secara reguler.
Formula Satu tidak sering gelar balapan di Afrika Selatan karena beberapa faktor. Berikut adalah beberapa alasan mengapa F1 tidak sering gelar balapan di Afrika Selatan:
Kelangkaan pengalaman
Afrika Selatan tidak memiliki pengalaman yang panjang dalam organisasi dan pengelolaan Grand Prix F1. Negara-negara di benua Eropa, Asia, Oseania, Amerika Utara dan Amerika Selatan yang menjadi tuan rumah grand prix setiap musim memiliki kelangkaan pengalaman yang lebih besar dalam organisasi dan pengelolaan balapan F1.
Pasar dan sponsor
Gelar balapan F1 di Afrika Selatan mungkin tidak menarik banyak pasar dan sponsor karena keterbatasan pasar dan kesediaan sumber daya di negara tersebut. Hal ini dapat menyebabkan keterbatasan dalam organisasi dan pengelolaan balapan F1.
Keterbatasan logistik
Organisasi dan pengelolaan balapan F1 memerlukan logistik yang tepat dan infrastruktur yang kuat. Afrika Selatan mungkin tidak memiliki keterbatasan logistik yang cukup untuk mendukung balapan F1.
Kesulitan dalam mendapatkan calon pembalap
Menemukan calon pembalap yang berkualitas tinggi dan tahan lama di Afrika Selatan mungkin sulit karena keterbatasan pasar dan kesediaan sumber daya.
Meskipun demikian, ada upaya untuk mengembalikan balapan F1 ke Afrika Selatan pada tahun 2023.
Namun, sebelumnya ada perbincangan mengenai potensi kembali ke Afrika Selatan dan bagaimana hal ini akan diintegrasikan ke dalam kalender F1.