Tanaman nigella sativa memiliki sejumlah nama, tapi di Indonesia disebut dengan jintan hitam pahit. Tumbuhan ini berupa tanaman bunga yang tumbuh setinggi 20-50 cm.
Sebagai tanaman berbunga, tumbuhan ini memiliki bunga yang bentuknya beraturan. Bunga tersebut menjadi buah berbentuk bumbung atau buah kurung berbentuk bulat panjang.
Warna bunga jintan hitam sangat menarik dengan warna biru pucat atau putih dengan 5-10 mahkota bunga. Namun selain itu, terdapat sejumlah fakta lain dari nigella sativa yang menarik untuk disimak.
Tumbuhan luar yang dibudidayakan
Nigella sativa di beberapa daerah hanyalah tumbuhan liar. Namun di beberapa daerah pula membudidayakan tanaman ini disebabkan permintaan yang tinggi terutama untuk kegunaan pengobatan.
Nigella sativa tumbuh dengan berbentuk rumput kecil dengan ketinggian 20 hingga 30 cm, berdaun halus dan berbunga berbagai warna, seperti biru muda, putih, merah jambu, dan kuning serta ungu muda.
Disebut biji habbatussauda
Biji nigella sativa disebut sebagai bijian habbatussauda. Biji ini telah ditemui di pemakaman Firaun Tutankhamun yang menyebut tanaman ini sebagai herba dalam sejarah pengobatan masyarakat Mesir Purba.
Penggunaan habbatussauda juga tercatat dalam sejarah pengobatan Yunani Kuno seperti Hippocrates dan Dioscorides.
Biji yang diberkati
Sejumlah sumber mengungkap bahwa penggunaan habbatussauda sebagai penawar juga telah diamalkan sejak zaman Nabi Muhammad S.A.W.
Bahkan pada zaman nabi, biji bunga nigella dijuluki sebagai biji yang diberkati karena dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Malah masyarakat Mesir kini juga masih menggelarkannya sebagai ‘Habbatul Barakah’.