Kelinci sering dijadikan sebagai tokoh pada beberapa serial kartun atau film animasi. Penggambaran tokoh kelinci pada beberapa film tersebut selalu identik dengan kegemaran memakan wortel.
Hal ini menjadi pemicu anggapan bahwa wortel merupakan makanan kesukaan kelinci. Namun, wortel ternyata bukanlah makanan pokok dari kelinci melainkan hanya makanan pendamping.
Kelinci secara umum memakan rumput-rumput segar serta jerami. Rumput dan jerami ini merupakan makanan yang paling tepat diberikan untuk semua jenis kelinci.
Kelinci liar pun umumnya memakan rerumputan ataupun jerami jika di habitatnya terdapat jerami. Lain halnya dengan kelinci peliharaan yang kebanyakan diberi pakan buatan seperti pelet.
Makanan untuk kelinci tepatnya harus disesuaikan dengan jenisnya agar tidak menimbulkan efek samping, terutama pada sistem pencernaannya. Misalnya, untuk kelinci kecil, sebaiknya diberi pakan yang teksturnya agak lunak.
Kelinci kecil belum memiliki sistem pencernaan yang baik dalam mencerna semua jenis makanan. Oleh karena itu, beri pakan yang agak lunak seperti kangkung dan jenis sayuran lainnya.
Sayuran-sayuran tersebut sebaiknya dipotong-potong kecil sebelum diberikan pada kelinci yang usianya masih sangat mudah atau kelinci kecil. Namun, jika kelinci sudah dewasa, bisa digonta-ganti antara makanan padat dan lunak.
Beda lagi jika jenis kelinci dilihat dari panjang bulunya. Kelinci yang memiliki bulu panjang seperti anggora tidak cocok diberi pakan lunak atau cair. Pasalnya, makanan lunak atau cair bisa mengotori bulu panjangnya.
Makanan yang cocok untuk kelinci jenis anggora atau kelinci berbulu panjang lain adalah pelet hingga rumput kering. Untuk kelinci berbulu pendek dapat diberi pakan lunak hingga pakan cair, bisa pula sesekali diberi pakan kering.