Kolesterol tinggi dapat merusak kesehatan, dan tidak hanya menjadi masalah bagi orang tua. Orang muda pun rentan terhadap kondisi ini, dan penting untuk memahami penyebabnya.
Artikel ini akan membahas tujuh penyebab kolesterol tinggi pada usia muda dan memberikan wawasan tentang cara mengelolanya.
Penyebab kolesterol tinggi pada usia muda:
- Keturunan
Beberapa orang mewarisi kecenderungan genetik yang menyebabkan kolesterol tinggi. Hiperkolesterolemia familial, seperti yang dijelaskan oleh American Heart Association, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Penting bagi individu dengan riwayat keluarga semacam itu untuk memeriksakan kadar kolesterol secara rutin. - Gangguan tiroid
Hipotiroidisme, atau tiroid yang kurang aktif, dapat meningkatkan kadar kolesterol total dan LDL. Jika mengalami gejala seperti kelelahan atau kulit kering, segera berkonsultasi dengan dokter dan melakukan tes darah untuk mengetahui kondisi tiroid. - Terlalu banyak duduk:
Gaya hidup sedentary terkait dengan peningkatan risiko kolesterol tinggi. Enzim yang mengubah kolesterol LDL menjadi HDL turun hingga 95 persen saat seseorang duduk terlalu lama. Disarankan untuk berdiri setiap 30 menit untuk melibatkan tubuh dalam peregangan atau berjalan-jalan. - Obesitas:
Berat badan berlebih dapat meningkatkan risiko kolesterol tinggi karena berkontribusi pada peningkatan jaringan lemak dalam tubuh dan resistansi insulin. Mengelola berat badan melalui pola makan sehat dan olahraga dapat membantu mengurangi risiko ini. - Konsumsi makanan tinggi gula:
Terlalu banyak gula dalam makanan dapat mendorong produksi lebih banyak kolesterol LDL. Penting untuk membatasi konsumsi gula harian atau makanan tinggi gula untuk menjaga kesehatan kardiovaskular.
Faktor risiko pada orang dewasa:
Riwayat keluarga dengan kolesterol tinggi.
Pola makan tinggi
Lemak trans dan lemak jenuh.
Gaya hidup sedentary.
Kegemukan atau obesitas.
Meskipun kolesterol tinggi pada usia muda dapat menjadi khawatir, diagnosa dini dan tindakan proaktif dalam mengelola kondisi dapat membantu mencegah komplikasi serius. Pengawasan kesehatan rutin, perubahan gaya hidup, dan pemahaman akan faktor risiko dapat membantu menjaga kesehatan kardiovaskular generasi muda.