in

Apakah Bentuk Pelangi Setengah Lingkaran atau Lingkaran Penuh?

Ilustrasi Bentuk Pelangi. Foto: Freepik

Pelangi, fenomena alam yang indah dan memesona, selalu menjadi tanda keajaiban setelah hujan reda. Namun, apakah bentuk pelangi sesuai dengan gambaran kita selama ini? Sebuah studi menarik mengungkapkan fakta mengejutkan tentang bentuk sebenarnya dari pelangi yang kerap kita saksikan.

Dilansir dari Live Science edisi Januari 2023, pelangi sebenarnya bukanlah lengkungan setengah lingkaran seperti yang sering kita bayangkan. Michael Kavulich, seorang ilmuwan riset di National Center for Atmospheric Research di Boulder, Colorado, menjelaskan bahwa bentuk asli pelangi adalah lingkaran penuh. Meskipun kita melihatnya sebagai busur saat diamati dari permukaan bumi, sebenarnya cahaya yang membentuk pelangi sebagian besar terhalang oleh permukaan bumi, membuatnya tampak setengah lingkaran.

Pentingnya posisi pengamat juga menjadi faktor penentu dalam melihat bentuk pelangi. Sebagaimana diungkapkan oleh Kavulich, perubahan posisi pengamat atau adanya penghalang permukaan bumi dapat mengubah penampilan pelangi, memberikan perspektif yang berbeda pada bentuknya. Untuk melihat pelangi dalam bentuk lingkaran penuh, seseorang harus berada pada ketinggian yang cukup tinggi, seperti di gedung tinggi atau melihatnya dari dalam pesawat.

Tidak hanya mengenai bentuknya, proses terbentuknya pelangi juga merupakan hal yang menarik untuk dipelajari. Mengutip dari Science ABC edisi 8 Mei 2022, terdapat dua komponen utama yang diperlukan: tetesan air dan sinar matahari. Saat sinar matahari menyinari tetesan air, terjadi dua hal, yaitu cahaya dapat melewati tetesan atau dipantulkan dari permukaannya.

Proses ini menyebabkan penyebaran cahaya putih menjadi tujuh warna yang membentuk pelangi. Warna-warna tersebut memiliki panjang gelombang yang berbeda, mulai dari merah dengan panjang gelombang sekitar 650 nanometer hingga ungu dengan panjang gelombang sekitar 400 nanometer.

Dengan demikian, misteri seputar bentuk pelangi bukan hanya menjadi cerita visual yang memukau, tetapi juga mengajak kita untuk memahami lebih dalam tentang interaksi kompleks antara sinar matahari, tetesan air, dan pandangan kita sebagai pengamat.