Bulan, sebagai satelit alami Bumi, telah lama menjadi objek penelitian dalam astronomi modern dan eksplorasi ruang angkasa. Informasi baru yang terus berkembang mengenai bulan memberikan wawasan yang lebih dalam tentang perannya dalam sejarah Bumi dan kehidupan di planet kita.
Rotasi bulan
Menurut laporan dari Universe Today, periode orbit bulan, yakni waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu kali orbit mengelilingi Bumi, setara dengan sekitar 27,3 hari di Bumi.
Namun, hal yang menarik adalah kecepatan rotasi bulan pada porosnya sangat lambat. Meskipun bulan berputar, kecepatan rotasinya menyiratkan bahwa bulan membutuhkan waktu yang sama untuk menyelesaikan satu putaran pada porosnya seperti yang dibutuhkan untuk satu kali orbit mengelilingi Bumi. Akibatnya, bulan terkunci pasang surut dengan Bumi, selalu memperlihatkan satu sisi ke arah Bumi.
Satu hari di bulan
Rotasi sidereal bulan bukanlah durasi satu hari di bulan. Meskipun dibutuhkan waktu 27,3 hari untuk mengorbit Bumi, penting untuk mempertimbangkan bahwa Bumi sendiri mengorbit matahari. Sementara Bumi memerlukan waktu 365 hari untuk kembali ke posisi yang sama dalam orbitnya, bulan harus berputar sedikit lebih cepat agar matahari dapat mencapai posisinya yang sama di langit dari sudut pandang bulan. Sebanyak 2,2 hari tambahan diperlukan bagi bulan untuk mengejar rotasinya.
Walaupun satu hari sidereal bulan, atau waktu yang diperlukan untuk satu putaran porosnya terhadap bintang, adalah 27,3 hari, satu hari sinodik bulan, yang berhubungan dengan matahari yang kembali ke posisi semula di langit, memakan waktu 29,5 hari. Dengan demikian, satu hari di bulan sehubungan dengan matahari yang kembali ke posisi yang sama di langit setara dengan rata-rata satu bulan di Bumi.
Pemahaman lebih mendalam tentang waktu di bulan membuka pintu untuk merenung tentang keterkaitan yang rumit antara Bumi dan satelit alaminya, menghadirkan misteri dan keunikan dalam perjalanan eksplorasi ruang angkasa kita.