Dalam bercocok tanam, banyak orang memberikan air keran untuk tanaman hias. Namun ada juga orang yang memberikan air suling bahkan air garam ke tanaman.
Semua makhluk hidup membutuhkan garam dalam pertumbuhannya. Tapi untuk soal tanaman, memberikan air garam tidak boleh sembarangan dilakukan. Lalu apa dampak positif dan negatif penggunaan garam bagi tanaman?
Dampak positif penggunaan garam terhadap tanaman
Garam mengandung natrium sebagai sumber unsur hara mikro yang dibutuhkan tanaman. Pemberian garam dalam jumlah yang tepat bermanfaat untuk memperkuat akar tanaman.
Kandungan pada garam juga membuat daun dan buah menjadi lebih kuat sehingga tidak rontok. Buah yang tumbuh dari tanaman yang diberi garam secara cukup juga akan memiliki rasa lebih manis dari biasanya.
Selain itu, larutan air garam juga bisa membantu menjaga keasaman tanah. Dengan begitu, tanaman akan lebih subur untuk bercocok tanam.
Dampak negatif penggunaan garam terhadap tanaman
Pemberian air garam yang berlebihan dapat mengganggu proses fotosintesis tanaman. Proses fotosintesis sendiri menggunakan energi dari matahari untuk mengubah karbon dioksida dan air menjadi glukosa.
Adapun unsur kimia glukosa adalah karbon, hydrogen serta oksigen. Ketiga unsur tersebut ditemukan dalam nutrisi, gas serta air yang diserap oleh tanaman melalui akar.
Air dapat terserap oleh akar tanaman dengan cukup mudah. Namun beda halnya dengan garam dan bahan kimia lainnya yang membutuhkan waktu lebih lama.
Air garam yang asin juga dapat menarik air keluar dari tanaman sehingga menyebabkan tanaman dehidrasi. Selain itu, garam memiliki efek buruk pada daun tanaman yaitu menyebabkan stomata tertutup.
Hal tersebut menyebabkan pemberian air garam dalam jumlah terlalu banyak bisa menyebabkan masalah kesuburan pada tanaman. Misalnya daun tanaman menjadi kering, menguning atau menjadi cokelat.