Tak hanya hewan seperti bunglon yang pandai berlamuflase dengan berevolusi agar tidak terlihat oleh manusia, tapi juga tanaman. Tumbuhan itu bernama fritillaria delavayi.
Fritillaria dikenal sebagai ramuan abadi yang dapat ditemukan di lereng bukit berbatu Pegunungan Hengduan, negara China. Di beberapa negara seperti Nepal dan China, tumbuhan umbi-umbian ini dipercaya mampu menyembuhkan batuk serta penyakit pernapasan lainnya.
Sebuah hasil penelitian yang terbit di jurnal Current Biology menyebut bahwa tanaman ini kini telah berubah warna sesuai dengan lingkungannya. Perilakunya itu membuatnya tidak diketahui dan tersamarkan.
Setiap tahun kelima dalam pertumbuhan fritillaria, tanaman ini berbunga warna hijau cerah. Akan tetapi, manusia sering memetiknya sehingga beberapa populasi dari tanaman ini berubah warna menjadi coklat keabu-abuan demi menyamarkan dirinya dengan lingkungan berbatu.
Demi menyelidiki perubahan warnanya, para peneliti bertanya kepada penduduk setempat perihal di mana lokasi tanaman unik paling sering dipanen. Para peniti pun menemukan fakta bahwa tingkat kamuflase tanaman berkorelasi dengan tingkat panen.
Dengan kata lain bahwa tanaman fritillaria akan berbunga lebih cerah di tempat yang jarang dipanen. Hal itu dilakukannya sebagai upaya pertahanan diri.
“Banyak tumbuhan menggunakan kamuflase untuk bersembunyi dari herbivora. Namun tanaman ini berkamuflase untuk menghindar dari kolektor manusia,” kata Martin Stevens sebagai penulis studi dalam jurnalnya 2022 lalu, dikutip dari IFL Science.