Media terkenal Amerika Serikat bernama The New York Times menggugat pembuat ChatGPT (OpenAI) dan Microsoft ke pengadilan Amerika Serikat pada hari Rabu, 17 Desember 2023.
The New York Times atau The Times melaporkan kedua perusahaan teknologi tersebut karena telah menggunakan berita-berita mereka untuk digunakan pada chatbot dengan kecerdasan Artificial Intelligent (AI).
Kedua perusahaan tersebut telah mengancam sumber pendapatan The Times dengan mencuri hasil kerja para jurnalis, tanpa melakukan pembayaran atau substitusi tanpa izin.
Pada awal kemunculan ChatGPT, The New York Times memang tidak melakukan pendekatan atau kerja sama dengan ChatGPT. Hal tersebut berbeda dengan media berita lainnya seperti Axel Springer dari Jerman atau Associated Press yang melakukan kerja sama dengan OpenAI.
The Times menuntut ganti rugi dan memberikan perintah agar kedua perusahaan tersebut tidak menggunakan konten dan data yang sudah dikumpulkan oleh para jurnalis.
The Times merasa dirugikan karena chatbot AI mengalihkan traffic web, sehingga banyak pembaca yang tidak mengunjungi sumber aslinya untuk mendapatkan informasi. Traffic web sendiri adalah komponen penting yang akan berpengaruh pada pendapatan iklan surat kabar online dan mendorong langganan ke situs resmi online.
Selain itu, The Times juga mengatakan bahwa penggunaan karya dari The Times untuk chatbot kecerdasan buatan termasuk perbuatan melanggar hukum. Pasalnya penggunaan AI tersebut mengancam kualitas dan kemampuan dari jurnalis yang telah lelah mengedit dan memeriksa data.
Gugatan The Times tersebut dikirimkan kepada pengadilan federal di Manhattan. Juru bicara OpenAI sangat menghormati hak-hak dari pembuat konten dan ingin melakukan kerja sama agar kedua belah pihak saling mendapatkan keuntungan secara adil. Namun hingga saat ini, Microsoft belum merespons atas gugatan tersebut.