Kelinci pada umumnya terlihat bejalan atau melompat dengan menggunakan kedua kaki belakangnya atau keempat kakinya. Akan tetapi, ada jenis kelinci yang tidak melakukan hal tersebut.
Kelinci ini justru menggunakan kedua kaki depannya, terutama saat berlari. Kelinci yang disebut kelinci sauteur d’alfort ini terbiasa menggunakan kaki depannya untuk menapak saat berlari atau berjalan, sedangkan kaki belakangnya melayang di udara.
Posisi seperti ini dikenal dengan istilah handstand. Hal ini menyebabkan kelinci sauteur d’alfort dicap sebagai kelinci yang aneh. Keanehan kelinci ini menarik perhatian ilmuwan untuk memecah penyebabnya.
Dikutip dari Oddity Central, sebuah studi menemukan penyebab kelinci sauteur d’alfort melakukan handstand saat berlari. Penelitian tersebut menemukan bahwa kelinci sauteur d’alfort tidak dapat melakukan lompatan seperti kelinci lain.
Kelinci sauteur d’alfort ini diperkirakan memiliki kesalahan pada sumsum tulang belakang mereka. Akibatnya, kelinci sauteur d’alfort tidak dapat mengontrol dengan baik antara kaki depan dan kaki belakangnya.
Saat mereka berjalan dengan keempat kakinya, kaki belakangnya mendarat tidak bersamaan seperti kelinci pada umumnya. Kaki belakang kelinci sauteur d’alfort ini justru mendarat tidak bersamaan.
Kaki belakang yang tidak mendarat bersamaan tersebut dapat mengganggu kecepatan gerak kelinci jenis ini. Akibatnya, kelinci sauteur d’alfort melakukan gerakan akrobatik saat mereka berlari kencang.
Dengan melakukan handstand, mereka bisa bergerak lebih cepat. Gerakan akrobatik tersebut diperoleh oleh kelinci sauteur d’alfort tanpa adanya latihan. Mereka melakukannya secara alami demi menutupi kekurangannya.