Film Noryang: The Sea of Death telah melampaui 1 juta penonton di Korea. Film ini merupakan bagian terakhir dari trilogi tentang Laksamana Yi Sun-sin.
Menceritakan kisahnya bergabung dengan angkatan laut Dinasti Ming dalam Pertempuran Noryang melawan tentara Jepang, di mana ia meraih kemenangan besar sebelum gugur sebagai seorang pahlawan.
Alur ceritanya mengikuti pertempuran bersejarah Noryang selama invasi Jepang ke Korea pada tahun 1592-1598. Film perang angkatan laut Noryang: The Sea of Death membuka kembali kisah Laksamana Yi yang berhadapan dengan kekuatan angkatan laut Jepang pada tahun 1592. Film ini merupakan bagian dari trilogi tentang Laksamana Yi Sun-sin.
Film Noryang: Deadly Sea sukses mendominasi box office di Korea dengan berhasil menarik jutaan penonton.
Kesuksesan film ini mungkin disebabkan oleh popularitas tema sejarah Korea dan kisah heroik Laksamana Yi Sun-sin. Selain itu, kualitas produksi dan pemasaran yang baik juga menjadi kunci suksesnya film ini. Noryang: The Sea of Death menjadi film terakhir trilogi Yi Sun-sin yang sangat sukses karena beberapa alasan:
Sutradara
Film ini merupakan bagian terakhir dari trilogi yang mencakup pertempuran yang dipimpin oleh Laksamana Yi Sun-sin. Trilogi ini dimulai dari film tahun 2014, The Admiral: Tang Ming Huang.
Sukses di box office
Film ini menceritakan tentang kisah Yi Sun-sin yang bergabung dengan angkatan laut Dinasti Ming dalam Pertempuran Noryang melawan tentara Jepang, di mana ia meraih kemenangan besar sebelum gugur sebagai pahlawan.
Kualitas produksi
Kesuksesan film ini mungkin disebabkan oleh popularitas tema sejarah Korea dan kisah heroik Laksamana Yi Sun-sin, serta kualitas produksi dan pemasaran yang baik.