Keputusan Luca Marini bergabung dengan Repsol Honda menimbulkan banyak pertanyaan. Keputusan Marini dipandang sebagai langkah yang salah karena ia telah menyerahkan Desmosedici miliknya, yang saat ini merupakan motor terkuat di MotoGP, untuk Honda yang sedang berjuang untuk finis di podium.
Luca Marini, adik tiri dari pembalap legendaris Valentino Rossi, mengambil keputusan berani untuk meninggalkan tim keluarganya, Mooney VR46 Ducati (sekarang Pertamina Enduro VR46 Ducati), di akhir musim MotoGP 2023 untuk memulai perjalanan baru bersama Repsol Honda di MotoGP 2024. Kepindahan ini bukanlah keputusan yang mudah bagi Marini, namun ia bersedia mengambil risiko.
Bagi Marini, bergabung dengan tim pabrikan Honda adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Ia percaya bahwa Honda adalah tim terbaik dalam sejarah MotoGP dan yakin mereka akan segera bangkit dari keterpurukan saat ini. Marini bertekad untuk membantu tim meraih kesuksesan dan mengembalikan masa-masa kejayaan Honda di MotoGP.
“Hal pertama ialah mereka (Honda) adalah yang terbaik dalam sejarah. Angka dan statistik berbicara. Ini menjadi momen yang sangat istimewa saat ini, namun saya yakin kami akan memiliki kekuatan untuk bangkit,” kata Marini dilansir laman Speedweek, Rabu (3/1).
Namun, keputusan Marini untuk meninggalkan tim dan keluarganya tidak diterima dengan baik oleh beberapa penggemar. Mereka percaya bahwa ia seharusnya tetap bersama tim saudaranya dan terus membangun kesuksesan yang telah ia raih bersama mereka. Terlepas dari kritik tersebut, Marini bertekad untuk membuktikan bahwa para pengkritiknya salah dan menunjukkan bahwa dia membuat keputusan yang tepat dengan bergabung bersama Repsol Honda.
Faktanya, Honda tidak dapat disangkal merupakan tim tersukses dalam sejarah MotoGP, dan ini bukan hanya klaim belaka. Rekor impresif mereka dengan 25 gelar juara konstruktor dan 21 gelar juara pembalap tak tertandingi dan masih belum terkalahkan oleh tim lain dalam olahraga ini.