Setiap kali ayam selesai bertelur, kita sering mendengar mereka berkokok dengan semangat. Fenomena ini, yang dikenal sebagai ‘lagu telur’. Hal ini memiliki penjelasan ilmiah yang menarik di baliknya.
Dikutip dari Cluckin.net, ayam betina mengeluarkan suara berulang-ulang yang terdengar seperti “buck-buck-buck-badaaack” selama 1 hingga 10 menit setelah bertelur.
Tujuan utama dari “lagu telur” ini adalah untuk menjaga keamanan sarang mereka dan mengusir predator yang mungkin mengintai. Meskipun terdengar kontraproduktif, berkokok setelah mengungkapkan memiliki peran penting dalam kehidupan ayam.
Ini adalah cara bagi ayam untuk memberitahu kelompoknya bahwa mereka telah berhasil bertelur dan sebagai peringatan bagi predator yang mencoba mencuri telur. Dengan membuat suara berisik ini, ayam berharap predator akan diusir dari daerah tempatnya bersarang.
Tidak hanya sebagai peringatan, berkokok setelah bertelur juga membantu pemilik ayam menemukan telur yang tersebar di sekitar kandang jika ayam dipelihara dalam keadaan jarak bebas. Suara berkokok ini menjadi petunjuk bagi pemilik untuk menemukan sarang tersembunyi dan mengumpulkan telur dengan lebih mudah.
Fresh Eggs Daily melaporkan beberapa aliran pemikiran tentang mengapa ayam membuat perkawinan setelah bertelur. Pertama, ada hipotesis bahwa ayam merasa bangga dengan prestasinya dan berkokok untuk mengumumkan hal ini.
Hipotesis kedua menyatakan bahwa ayam memanggil anggota kawanan untuk berkumpul kembali setelah bertelur di tempat terpencil. Sementara hipotesis ketiga menyatakan bahwa ayam berperilaku demikian untuk melindungi telurnya dengan menjauh dari sarangnya dan mengalihkan perhatian predator.
Meskipun demikian, kendati terlihat aneh pada awalnya, perilaku berkokok ayam setelah bertelur memiliki tujuan evolusioner yang kuat untuk melindungi telur dan memastikan kelangsungan hidup kawanannya. Misteri di balik “lagu telur” ayam mengungkapkan sisi menarik dan penting dari tingkah laku hewan yang sering kita anggap sepele.