Mungkin Anda belum mengenal tumbuhan gymnospermae. Tanaman ini tidak memiliki bunga dan menghasilkan biji terbuka karena bijinya tidak dilindungi oleh daun buah atau karpel, unik bukan?
Nama gymnospermae berasal dari bahasa Yunani. Kata “gymnos” berarti terbuka, sedangkan “spermae” berarti biji.
Berdasarkan e-jurnal berjudul Gymnospermae FMIPA UNMUL 2017 oleh Jemi Martin, dkk., gymnospermae memiliki ciri bakal biji tidak dilindungi oleh daun buah, pada umumnya berupa pohon besar, dan pada batangnya terdapat kambium sehingga batang dapat membesar.
Tanaman ini pada umumnya memiliki akar tunggang, memiliki berkas pengangkut berupa floem dan xylem. Bentuk daun tanaman ini seperti jarum atau sisik seperti daun pohon pinus dan cemara, dan ada juga yang daunnya lebar seperti daun melinjo.
Gymnospermae tumbuh secara semak-semak atau pohon-pohon yang berbatas kerang dan berkayu. Sifatnya yang terbuka membuat bijinya dapat langsung dibuahi dengan penyerbukan.
Alat perkembangbiakan gymnospermae berupa strobilus yang terdiri dari jantan dan betina. Strobilus jantan berupa kumpulan kantung-kantung sari yang berisi serbuk sari dan memiliki sperma, sedangkan strobilus betina mengandung bakal biji yang memiliki sel telur.
Pada dasarnya gymnospermae memiliki tujuh kelas, tapi tiga di antaranya telah punah yaitu kelas Pteridospermae, Bennettinae dan Cordaitinae. Empat kelas lainnya yang masih tersisa hingga sekarang adalah kelas Ginkgoinae, Coniferae, Gnetinae, dan Cycadinae.