Leher kaku adalah kondisi yang mungkin pernah dialami oleh banyak dari kita. Meskipun biasanya tidak menimbulkan kekhawatiran besar, leher kaku dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang tidak diinginkan.
Menurut Jian Guan, MD, seorang ahli bedah saraf bersertifikat di Pacific Neuroscience Institute-South Bay, sebagian besar kasus leher kaku disebabkan oleh kebiasaan menekuk leher terlalu lama, yang membuat otot leher menjadi tegang.
Namun, ada beberapa penyebab lain yang perlu diperhatikan. Berikut adalah enam penyebab leher kaku yang perlu Anda ketahui, seperti dilansir dari Live Strong.
- Terlalu banyak menghabiskan waktu bermain ponsel
Terlalu sering menundukkan kepala untuk bermain ponsel dapat menyebabkan leher tegang. Jian Guan mengatakan bahwa ini merupakan penyebab paling umum dari nyeri leher modern. Menatap layar ponsel untuk waktu yang lama dapat memberikan tekanan besar pada leher, menyebabkan kekakuan dan nyeri, bahkan pada orang yang sebelumnya tidak memiliki masalah struktural pada leher. - Stres
Stres yang tidak terkendali dapat menyebabkan otot tegang, termasuk otot di leher. Kebiasaan mengatupkan rahang, membungkukkan bahu, atau menegangkan leher tanpa disadari dapat menyebabkan ketegangan dan nyeri pada leher, kepala, atau bahu. - Leher terkilir
Cedera atau trauma pada leher, seperti cedera olahraga atau kecelakaan mobil, dapat menyebabkan rasa sakit atau kekakuan. Whiplash atau gerakan tiba-tiba yang memaksa leher berputar dengan cara yang tidak wajar dapat menjadi penyebab leher kaku. - Saraf terjepit
Saraf terjepit di leher, baik akibat kerusakan karena usia atau cedera mendadak, dapat menyebabkan kontraksi otot leher secara tidak normal. Ini dapat mengakibatkan nyeri atau kekakuan, bahkan menjalar ke bahu atau lengan. - Menderita radang sendi
Jenis artritis, seperti artritis reumatoid, osteoartritis, dan artritis pasca trauma, dapat memengaruhi leher. Kelemahan tulang rawan di sekitar sendi leher dapat menyebabkan gesekan yang menyebabkan nyeri atau kekakuan. - leher
Jika nyeri atau kaku leher disertai dengan gejala seperti nyeri otot di bagian tubuh lain, kelelahan, sulit tidur, dan sulit berkonsentrasi, mungkin disebabkan oleh Fibromialgia. Kondisi ini, yang diduga terkait dengan sensor nyeri abnormal di otak, lebih umum terjadi pada wanita dan dapat bersamaan dengan kondisi lain seperti migrain, kecemasan, dan depresi.
Sebagian besar kasus leher kaku dapat diatasi dengan pengobatan di rumah. Namun, penting untuk mencari bantuan medis jika gejalanya parah atau tidak membaik setelah beberapa hari, terutama jika disertai dengan sakit kepala, mati rasa, atau lemas.