Casey Stoner, seorang pembalap MotoGP, telah menyatakan bahwa Valentino Rossi bukan pembalap unggulan ketika berada di kelas utama.
Stoner pun mengakui persaingannya dengan Rossi tidak pernah sampai pada titik di mana mereka harus bermain kotor.
Namun, ada beberapa momen yang membuat Stoner kehilangan respek terhadap Rossi. Salah satunya adalah saat Rossi meminta maaf hingga membuat Stoner kehilangan rasa hormat padanya.
Selain itu, ada pertanyaan mengapa talenta sebesar Rossi bisa gagal total di Ducati, dan CEO Ducati Claudio Domenicali menyebutkan bahwa Casey Stoner berperan dalam kegagalan Rossi.
Meski begitu, Stoner dan Rossi tetap berada di kelas utama MotoGP dan menjadi pembalap yang menarik banyak penggemar.
Namun, terdapat beberapa momen yang membuat Stoner nggak respek dengan Rossi. Salah satu momen tersebut adalah ketika Rossi meminta maaf seperti itu, yang membuat Stoner tidak respek dengan dia.
Motor Desmodici Ducati pada saat itu dirancang untuk kebutuhan sang pembalap asal Australia, yang membuat Rossi kesulitan untuk menaklukkan Desmodici pada tahun tersebut.
Meskipun demikian, Stoner dan Rossi tetap berada dalam kelas utama MotoGP dan menjadi pembalap yang menarik banyak penggemar.
Casey Stoner sendiri dianggap sebagai pebalap MotoGP yang hebat karena beberapa alasan. Dia memenangkan Kejuaraan Dunia MotoGP dua kali, pada tahun 2007 dan 2011.
Stoner dikenal dengan bakat alami dan kemampuannya mengendarai sepeda motor dengan kecepatan tinggi. Ia juga dikenal karena pengetahuan teknisnya dan kemampuannya memberikan umpan balik kepada timnya untuk meningkatkan performa sepeda motornya.
Persaingan Stoner dengan Valentino Rossi juga menjadi faktor yang membuatnya menjadi pebalap hebat. Terlepas dari perbedaan mereka, Stoner dan Rossi mampu menjaga rasa hormat satu sama lain dan tidak pernah menggunakan taktik kotor di lintasan.
Kombinasi bakat alami, pengetahuan teknis, dan sportivitas Stoner menjadikannya pembalap MotoGP yang hebat.