Anda mungkin pernah memikirkan bagaimana cara menjaga dana pensiun tetap berkelanjutan tanpa khawatir kehabisan uang untuk kebutuhan sehari-hari. Salah satu cara yang dapat dipertimbangkan adalah dengan menerapkan konsep 4% rule, yang diperkenalkan oleh William P. Bengen dalam karyanya yang berjudul “Determining Withdrawal Rates Using Historical Data.”
Konsep ini sederhana: Setelah dana pensiun terkumpul, Anda cukup menarik 4% dari total dana pada tahun pertama pensiun untuk membiayai hidup sepanjang tahun. Namun, sebelum Anda terjun ke dalamnya, ada baiknya untuk memahami dengan baik bagaimana 4% rule berfungsi.
Memahami 4% rule dengan contoh sederhana
Misalkan Anda memiliki target pengumpulan dana pensiun sebesar Rp 5 miliar pada usia 60 tahun. Ketika Anda resmi pensiun, cukup tarik 4% dari total tersebut, yaitu Rp 200 juta, untuk memenuhi kebutuhan hidup selama setahun. Namun, perlu diingat bahwa penarikan 4% ini perlu disesuaikan dengan faktor inflasi.
Jika terjadi kenaikan inflasi sebesar 2%, jumlah yang perlu Anda tarik pada tahun berikutnya adalah Rp 200 juta x 102% = Rp 204 juta. Kesalahan umum adalah menarik 4% setiap tahun tanpa mempertimbangkan inflasi.
Asal usul 4% rule dan mengapa efektif
William P. Bengen melakukan penelitian yang menunjukkan bahwa sejak 1993, investasi saham umumnya memberikan tingkat pengembalian 10,3% per tahun, sementara obligasi memiliki returns 5,2% per tahun. Dengan diversifikasi investasi, penarikan 4% pertama dan seterusnya diharapkan dapat menjaga keberlanjutan dana pensiun selama 50 tahun.
Apakah 4% rule cocok untuk Anda?
Konsep 4% Rule lebih sesuai untuk mengumpulkan dana pensiun dalam jangka panjang daripada untuk mereka yang ingin pensiun muda seperti generasi F.I.R.E. Namun, setiap orang memiliki preferensi dan mindset keuangan yang berbeda. Alternatif lain untuk mendapatkan penghasilan pasif adalah dengan mengalokasikan dana pensiun secara lumpsum ke instrumen surat utang negara.
Dalam merencanakan keuangan pribadi, penting untuk mempertimbangkan pilihan yang paling sesuai dengan tujuan dan preferensi masing-masing individu. Dengan pemahaman yang baik tentang konsep ini, Anda dapat lebih bijak dalam mengelola dana pensiun untuk masa depan yang lebih aman.