in

Christopher Nolan Ogah Gunakan Animasi dalam Proses Pembuatan Film

Christopher Nolan. Foto: Themodernmage
Christopher Nolan. Foto: Themodernmage

Film karya Christopher Nolan, Oppenheimer, telah memenangkan berbagai penghargaan di Golden Globe Awards ke-81 pada tanggal 7 Januari 2024 lalu. Film ini telah memenangkan berbagai kategori di Golden Globe Awards, termasuk Sutradara Terbaik untuk Christopher Nolan.

Gaya penyutradaraan Nolan telah sering mendapatkan pujian dan penghargaan, termasuk film terbarunya, Oppenheimer. Screenrant mencatat bahwa fitur yang paling menonjol dari film-film Nolan adalah penggunaan lokasi nyata dan penggunaan CGI (computer-generated imagery) yang minimal.

Nolan percaya bahwa ada perbedaan yang jelas antara seni animasi CGI dan fotografi yang menangkap elemen fisik yang nyata. Dalam beberapa filmnya seperti adegan gravitasi nol di Inception (2010) dan truk terbalik di The Dark Knight (2008), Nolan menggunakan ruang nyata dan proyeksi kamera teknis tanpa terlalu bergantung pada CGI. Nolan percaya bahwa penggunaan CGI yang minim juga dapat membantu aktor merasakan lokasi dan situasi yang sesungguhnya daripada membayangkannya sebagai aktor dalam film yang sangat mengandalkan CGI.

Menurut GQindia, dalam film Interstellar, Nolan menanami ladang jagung seluas 500 hektar di Kanada dengan biaya US$100.000 untuk menggambarkan Cooper (Matthew McConaughey), seorang petani dan mantan pilot NASA. Hal ini menunjukkan dedikasi Nolan untuk menciptakan representasi otentik dari karakter dan lingkungan tempat ia ditempatkan.

Pendekatan Nolan dalam pembuatan film telah memberinya banyak penghargaan dan pengakuan, dan perhatiannya terhadap detail dan penggunaan lokasi nyata telah menjadi ciri khas karyanya. Keberhasilan Oppenheimer di Golden Globe Awards adalah bukti kemampuan Nolan untuk menciptakan cerita dan karakter yang menarik sambil tetap setia pada visinya untuk film tersebut. Tidak mengherankan jika film-film Nolan terus memikat penonton dan menginspirasi para pembuat film di seluruh dunia.

Pencarian planet layak huni di luar tata surya kita telah menjadi topik yang menarik bagi para ilmuwan dan masyarakat umum. Dengan keberhasilan misi luar angkasa baru-baru ini, kemungkinan untuk menemukan planet lain yang dapat dihuni manusia menjadi lebih realistis. Film Interstellar yang disutradarai oleh Christopher Nolan mengeksplorasi konsep perjalanan antarbintang dan potensi menemukan rumah baru bagi umat manusia.

Setelah selesai syuting, film ini terbukti sukses secara finansial, menghasilkan keuntungan sebesar US$162.000 atau sekitar Rp1,8 miliar pada saat itu. Pencapaian ini merupakan bukti dari minat yang meluas terhadap topik eksplorasi ruang angkasa dan kemungkinan menemukan planet yang dapat dihuni.

Pencarian rumah baru di luar planet kita bukan hanya masalah keingintahuan atau eksplorasi ilmiah. Ini juga merupakan masalah kelangsungan hidup. Dengan meningkatnya kekhawatiran tentang perubahan iklim dan dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan, kebutuhan akan habitat alternatif bagi umat manusia menjadi semakin mendesak.