in

Memahami 7 Jenis Kejang yang Bisa Dialami oleh Anak

Ilustrasi. Foto: Freepik

Kejang, sebagai semburan aktivitas listrik yang tidak terkendali dalam otak, dapat menyebabkan kelainan sementara pada tonus otot, perilaku, dan kondisi kesadaran. Pada anak, terdapat berbagai jenis kejang yang perlu dipahami. Berikut adalah 7 jenis kejang yang bisa dialami oleh anak:

  1. Kejang Absans (Petit Mal)
    Kejang absans umumnya terjadi pada anak-anak dan remaja. Dengan ciri-ciri hilangnya kesadaran singkat, kejang ini biasanya berlangsung kurang dari 15 detik. Meskipun gejalanya tidak selalu kentara, obat antikejang dapat membantu mengurangi frekuensi kejang ini.
  2. Kejang Tonik-Klonik (Grand Mal)
    Kejang tonik-klonik disertai gemetar, kedutan, dan kehilangan kesadaran. Fase tonik membuat otot kaku, sedangkan fase klonik menyebabkan gerakan tiba-tiba. Jika kejang berlangsung lebih dari 5 menit, pertolongan medis segera diperlukan.
  3. Kejang Atonik
    Disebut juga serangan jatuh, kejang atonik menyebabkan hilangnya kontrol otot secara tiba-tiba, seringkali menyebabkan anak terjatuh atau lemas. Pengobatan melibatkan obat kejang, perubahan pola makan, atau bahkan pembedahan.
  4. Kejang Fokal Sederhana
    Kejang fokal sederhana mempengaruhi satu sisi otak dan biasanya berlangsung kurang dari 1 menit. Gejalanya bervariasi tergantung pada area otak yang terkena, seperti perubahan penglihatan atau aktivitas otot tertentu.
  5. Kejang Fokal Kompleks
    Biasanya terjadi di lobus temporal otak, kejang fokal kompleks menyebabkan kehilangan kesadaran dan perilaku yang beragam pada anak. Setelah kejang, anak mungkin mengalami periode postictal, seperti kelelahan atau kantuk.
  6. Kejang Fokal Umum Sekunder
    Dimulai sebagai kejang fokal, jenis ini menyebar ke seluruh otak dan dapat menjadi kejang tonik-klonik. Pengobatan tergantung pada jenis kejang dan melibatkan obat antikejang.
  7. Kejang Infantil
    Kejang ini khusus terjadi pada anak di bawah 2 tahun, dengan durasi sangat singkat. Pengobatan dapat melibatkan steroid atau bahkan pembedahan, tergantung pada respons terhadap pengobatan anti kejang.

Penting untuk mengenali tanda-tanda kejang pada anak dan segera mencari pertolongan medis jika kejang berlangsung lebih dari 15 menit atau menyebabkan cedera. Konsultasikan dengan dokter mengenai perubahan perilaku anak untuk mencegah dan mengatasi masalah kejang yang mungkin timbul.