Gurita, atau yang kerap disebut sebagai invertebrata laut, seperti cumi-cumi dan sotong, ternyata memiliki keunikan yang mengagumkan. Salah satu misteri yang memikat peneliti adalah keberadaan tiga jantung pada hewan cerdas ini, masing-masing memiliki peran penting. Mengapa gurita memerlukan tiga jantung?
Menurut laporan dari BBC Science Focus Magazine, rahasia di balik fenomena ini dapat terletak pada komposisi darah gurita yang tak lazim. Berbeda dengan vertebrata lain yang mengandung hemoglobin, gurita memiliki haemocyanin yang kaya akan tembaga dalam darahnya. Haemocyanin, meski kurang efisien dalam mengangkut oksigen dibandingkan hemoglobin, memberikan kelebihan bagi gurita. Oleh karena itu, tiga jantungnya berperan memompa darah dengan tekanan tinggi ke seluruh tubuh, mendukung gaya hidup aktif mereka.
Tidak hanya itu, temuan menarik dari penelitian tahun 1962 yang dilaporkan oleh Live Science mengungkapkan bahwa jantung sistemik gurita Pasifik raksasa dapat berhenti total untuk waktu yang cukup lama saat beristirahat. Pada saat ini, fungsi pemompaan darah sepenuhnya diambil alih oleh jantung insang. Fenomena ini menunjukkan adaptasi luar biasa gurita terhadap kebutuhan fisiologisnya.
Kirt Onthank, seorang ahli biologi di Walla Walla University, Washington, juga menyampaikan observasinya bahwa jantung gurita dapat berhenti sesaat saat berenang, meskipun alasan pastinya masih menjadi misteri. Onthank menduga bahwa berenang memberikan tekanan tinggi pada jantung gurita, sehingga lebih baik untuk menghentikan jantung sejenak daripada mencoba melawan tekanan tersebut.
Dengan keunikan ini, gurita tidak hanya menjadi ahli dalam kamuflase dan trik bertahan hidup, tetapi juga menjadi benda penelitian yang menarik untuk memahami lebih dalam keajaiban dunia laut yang penuh misteri.