in

Keunikan Permukaan Planet Mars: Adakah Tanda-Tanda Kehidupan?

Ilustrasi. Foto: Pixabay

Planet Mars, salah satu destinasi utama penelitian ilmuwan, terus menjadi fokus berbagai misi luar angkasa. Dengan keinginan untuk memahami lebih dalam tentang permukaan, lingkungan, dan potensi air di Mars, para peneliti berharap dapat menemukan jejak kehidupan dan menggali kemungkinan manusia untuk mendirikan koloni di sana.

Penelitian terkini berhasil mengungkap keunikan permukaan Mars, yang terlihat seperti lanskap otak manusia yang berkeriput. Menurut laporan dari Science Alert pada Jumat (25/8/2023), fenomena ini ditemukan di garis lintang Mars, di tempat dataran utara bertemu dengan dataran tinggi selatan yang dikenal sebagai lobate apron. Lanskap ini dipenuhi es yang terbentuk di dasar struktur tinggi seperti punggung kawah dan bukit datar (mesa).

Para ilmuwan berspekulasi bahwa pembentukan permukaan Mars ini mungkin terkait dengan perilaku air beku. Salah satu teori menyatakan bahwa lanskap tersebut mungkin merupakan punggung bukit setinggi 4 hingga 5 meter, dengan alur yang terbentuk oleh aliran es. Kemungkinan lain adalah bahwa formasi ini merupakan hasil dari air es di bawah permukaan yang mengalami sublimasi melalui retakan, menyebabkan tanah di atasnya runtuh dan menciptakan medan bertekstur berlubang.

Teori lain mengindikasikan bahwa medan ini mungkin terbentuk mirip dengan proses ‘penyortiran batu’ di Bumi. Saat tanah membeku, terjadi pengangkatan dan pengangkatan sedimen, dan ketika embun beku mencair, sedimen yang lepas jatuh kembali, membentuk pola unik di permukaan. Meskipun hipotesis ini tampak masuk akal, penelitian lebih lanjut diperlukan, mengingat Mars berjarak jutaan kilometer dari Bumi.

Misteri di balik lanskap “otak” Mars ini menjadi tantangan menarik bagi para ilmuwan, yang terus berupaya menjelajahi dan memahami rahasia planet merah ini.