Dork Nok Khaew atau parrot flower atau lebih akrab disebut bunga burung beo merupakan spesies langka dari Thailand utara dan hukum Thailand melindungi bunga tersebut. Mereka melarang segala bentuk kepemilikan atau pengumpulan apalagi ekspor tanaman atau benih spesies tersebut.
Layaknya namanya, tanaman bunga burung beo memiliki penampilan unik seperti burung beo. Tanaman ini berasal dari famili balsaminaceae yang memiliki ciri khas sebagian besar anggotanya berbatang udara yang tembus pandang dan berdaun sederhana.
Sebenarnya, bunga burung beo merupakan ilusi optik yang artinya hanya dapat terlihat dari sisi samping saja. Namun jika tampak depan, Dork Nok Khaew hanya terlihat seperti bunga biasa yang sedang mekar.
Dilihat secara teliti, bagian ‘kepala’ bunga ini sebetulnya adalah bagian bawah bunga. Sedangkan ‘ekor burung’ adalah bagian depan atau bukaan bunga tempat penyerbuk masuk. Selain itu, ‘paruh’ melengkung merupakan tabung nektar yang mengarah ke belakang mahkota.
Dari segi ciri, tanaman bunga beo dapat tumbuh tinggi antara 1,5 hingga 1,8 meter. Mereka memiliki daun yang lebar dengan ujung runcing tajam dan berukuran 6 cm.
Bagian bunga burung beo berukuran sekitar 5 cm dengan batang tanaman berdiameter 1,5 cm. Bunganya tersebut berwarna biru dengan aksen merah dan warna lainnya.
Namun beberapa sumber menyebut bahwa bunga beo di alam tidak berwarna biru, tetapi berwarna merah muda dan kuning. Bunga tanaman ini biasanya mekar pada bulan Oktober dan November.
Dork Nok Khaew adalah tanaman tahunan yang berbunga sepanjang tahun, mereka hidup terestrial dan terkadang epifit. Tanaman ini pada umumnya tumbuh di hutan hujan yang lembap dan basah.
Pada dasarnya tanaman bunga beo sulit tumbuh di luar habitat aslinya lantaran mereka sangat bergantung pada lahan yang lembap. Hal itu membuat tanaman bunga beo tak bisa dijadikan tanaman hias rumahan selain karena memang dilindungi.