Bertenaga buas identik dengan mobil hypercar produksi pabrikan asal Negeri Pizza, Italia, De Tomaso karena menyematkan mesin super. Sebagaimana dilansir CarsCoops, pabrikan mobil asal Italia itu akan mulai memproduksi De Tomaso P72 pada pertengahan tahun 2024.
Dipastikan pula dalam akun Instagram resminya, @detomaso_official, postingan mobil anyar De Tomaso P72 berwarna biru cemerlang dari tampak atas.
“Dengan senang hati kami secara resmi mengumumkan dimulainya produksi De Tomaso P72 yang telah lama ditunggu-tunggu pada paruh kedua tahun 2024,” tulis akun Instagram @detomaso_official.
Secara resmi, De Tomaso P72 yang proses produksinya menggandeng perusahaan teknik HWA akan mengaspal di jalan raya sebelum tahun 2024 berakhir.
Sebelumnya, HWA juga terlibat dalam restorasi dari Mercedes-Benz 190E Evo II yang akan meluncur beberapa waktu yang akan datang.
HWA juga ambil bagian dalam pengembangan dan produksi Intenza Emozione dari Apollo Automobili.
Untuk diketahui bahwa Apollo adalah masih satu saudara dengan De Tomaso yang terlahir kembali.
Sejatinya, penggila otomotif telah mengetahui bahwa De Tomaso P72 lahir pertama kali pada tahun 2019 lalu.Bodi melengkung yang aerodinamis khas mobil tahun 1960-an tampak kentara dalam desain De Tomaso P72.
Selain itu, hypercar ini juga dibekali monocoque serat karbon yang bersumber dari Apolo Intenza Emozione. De Tomaso P72 kala itu makin gahar dengan mesin V12 bertenaga beringas yang dipasang di tengah.
Namun sayang, pada versi terbarunya, mesin tersebut disubstitusi dengan Ford Coyote supercharged V8.
Berbicara soal harga, sebanding dengan apa yang ditawarkan hypercar ini, yaitu sekitar USD820 ribu atau setara Rp12,3 miliar (dengan kurs Rp15.000 per USD).
Saat dipasarkan nanti, angka tersebut masih bisa berubah dan juga apakah masih ada unit yang bisa dipesan.
Sebelum mengumumkan produksi De Tomaso P72, pabrikan ini telah meluncurkan P900 yang merupakan versi track-only dari P72.
Jumlah yang diproduksinya jauh lebih sedikit, yaitu hanya 18 unit dengan menggendong mesin V12 naturally aspirated.
Harganya pun jauh di atas P72, yaitu diperkirakan sebesar USD3 juta atau setara Rp51,2 miliar, akan tetapi masih menjadi pertanyaan apakah P900 akan masuk dapur produksi.