Dalam mitologi Yunani terdapat hewan berupa naga berkepala banyak yang disebut dengan nama Hydra. Ternyata, dalam dunia nyata hewan yang disebut hydra ini memang ada.
Hydra merupakan hewan air tawar berukuran kecil. Tubuhnya berbentuk tabung yang diperkirakan panjangnya hanya sekitar 10 milimeter.
Pada ujung tubuhnya yang satu terdapt mulut bercincin dan juga bertentakel. Sementara itu, di ujung tubuhnya yang lain terdapat kaki-kaki perekat.
Hewan ini sangat unik, bahkan menarik perhatian banyak ilmuwan untuk meneliti karena tidak mengalami penuaan. Hewan ini pun tidak akan mati karena mengalami tua seperti beberapa hewan lain, bahkan manusia.
Hydra memiliki sel induk yang memiliki sistem regenerasi yang tidak terbatas. Sel induk tersebutlah yang menyebabkan hydra tidak dapat mengalami penuaan.
Akibat kemampuan regenerasi sel yang tidak terbatas tersebut, hydra juga memiliki sistem perkembangbiakan yang berbeda. Jika umumnya hewan beranak dan bertelur, hydra justru berkembangbiak dengan cara bertunas.
Awalnya, akan muncul benjolan di salah satu sisi tubuhnya. Seiring waktu, benjolan tersebut akan membesar dan menyerupai bunga cengkeh.
Benjolan tersebut lalu lepas saat waktunya tiba. Ketika sudah lepas, benjolan tersebut akan membentuk individu baru. Cara berkembang biak aseksual ini kemungkinan besar hanya bisa terjadi pada hydra.
Namun, hydra juga tetap bisa berkembang biak dengan cara generatif atau seksual. Saat mereka kekurangan makanan, tunas tidak akan muncul di tubuhnya sehingga pejantan akan membuahi betinanya untuk menghasilkan organisme baru.