Penumpang dilarang untuk menggunakan ponsel atau main HP di pesawat karena dapat mengganggu navigasi penerbangan. Namun, penggunaannya diperbolehkan apabila mengikuti aturan yang berlaku.
Larangan tersebut telah tercantum dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 mengenai penerbangan, khususnya pada Pasal 54 dan Pasal 412 yang membahas beberapa perilaku yang berpotensi membahayakan keselamatan penerbangan, seperti penggunaan alat elektronik yang memiliki potensi untuk mengganggu sistem navigasi.
Penumpang yang melanggar, akan dikenakan sanksi berupa denda Rp200 juta atau kurungan penjara.
Alasan larangan tersebut dilakukan untuk menghindari interfensi elektronik yang dapat berpengaruh pada sistem navigasi pesawat. Dengan menaati aturan tersebut, penumpang sudah berkontribusi untuk menjaga keselamatan dan keamanan seluruh penumpang dan kru penerbangan.
Penggunaan HP dilarang keras saat fase kritis, yaitu ketika take-off dan landing. Sebaiknya kru dan penumpang memberikan perhatian penuh dan konsentrasi pada fase tersebut. Namun, penggunaan handphone diperbolehkan dengan syarat tidak terhubung ke jaringan internet. Sebelum lepas landas, seluruh penumpang wajib menyalakan mode pesawat atau airplane mode.
Walaupun begitu, pengguna masih diperbolehkan untuk mengakses Wi-Fi dengan izin dari maskapai penerbangan yang digunakan. Beberapa maskapai sudah memberikan akses Wi-Fi secara gratis atau berbayar.