Mesin MotoGP terus berevolusi dari tahun ke tahun, dari musim ke musim. Aspek kecepatan tertinggi atau top speed MotoGP telah menjadi salah satu topik yang paling banyak dibicarakan di antara para penggemar MotoGP. Mesin-mesin tersebut memiliki potensi untuk menyentuh angka 400 km/jam.
Luca Marini, pembalap MotoGP asal Italia, mengungkapkan keinginannya untuk mencapai kecepatan puncak dan mengatakan bahwa ia akan sangat senang jika bisa mencapainya. Namun, menurut mantan pembalap Spanyol, Jorge Lorenzo, upaya seperti itu bisa sangat berbahaya.
Mesin-mesin MotoGP dirancang dengan teknologi dan inovasi terbaru untuk mencapai tingkat performa tertinggi. Kemampuan kecepatan tinggi dari mesin-mesin ini merupakan hasil dari upaya penelitian dan pengembangan yang terus menerus dilakukan oleh para produsen. Para pembalap dilatih dan terampil untuk menangani mesin dengan kecepatan tinggi.
Terlepas dari semua langkah keselamatan yang diambil oleh penyelenggara, risiko kecelakaan selalu ada, terutama pada kecepatan tinggi. Kesalahan kecil atau kerusakan pada mesin dapat menyebabkan konsekuensi yang sangat besar. Oleh karena itu, sangat penting untuk memprioritaskan keselamatan di atas segalanya.
Jorge Lorenzo, yang tiga kali menjadi juara dunia MotoGP, telah merasakan sendiri bahaya dari balapan berkecepatan tinggi. Dia tahu risiko yang terlibat dan telah mendesak para pembalap untuk berhati-hati saat mencoba mencapai kecepatan tertinggi. Dia telah menekankan pentingnya keselamatan pembalap dan menekankan bahwa hal tersebut tidak boleh dikompromikan demi kecepatan.
“Saat Anda sudah mengalami puluhan cidera dan banyak kerusakan, Anda akan melihat segalanya dari sudut pandang yang berbeda,” kata Lorenzo dalam wawancara dengan surat kabar Spanyol, AS.com.
Lorenzo memperingatkan Marini bahwa hal tersebut sangat berbahaya dan berlebihan. Salah satu hal yang paling mengkhawatirkan dari balap Formula 1 adalah kecepatan mobil saat melintasi tikungan. Aerodinamika mobil menciptakan fenomena yang dikenal sebagai ground effect, yang memungkinkan mobil menghasilkan downforce dan menempel di lintasan. Namun, downforce ini juga berarti bahwa mobil dapat mengambil tikungan dengan kecepatan yang jauh lebih tinggi daripada yang mungkin terjadi tanpanya.
Efek ground effect terutama terlihat di tikungan, di mana mobil-mobil tampak memeluk lintasan dan bergantian pada kecepatan yang tampaknya mustahil. Pengemudi harus sangat terampil dan berpengalaman untuk menavigasi tikungan ini tanpa kehilangan kendali mobil. Bahkan kesalahan kecil pun bisa mengakibatkan kecelakaan, dan akibatnya bisa sangat parah.