Pembalap Spanyol Marc Marquez menghabiskan sebelas musim bersama tim pabrikan Repsol Honda, di mana ia mengukuhkan dirinya sebagai salah satu nama terbesar dalam olahraga ini.
Sebagai pembalap pabrikan, Marquez mendapatkan keuntungan dari fasilitas dan peralatan terbaik yang ditawarkan tim, dan dikelilingi oleh kru mekanik, insinyur, dan staf pendukung yang berpengalaman.
Namun, pengalaman Marquez berubah drastis ketika ia pindah ke tim satelit Gresini Racing. Tiba-tiba, ia mendapati dirinya berada di lingkungan yang jauh lebih kecil dan lebih akrab, dengan lebih sedikit orang dan sumber daya yang lebih terbatas.
Meskipun hal ini mungkin merupakan penyesuaian yang sulit bagi beberapa pembalap, Marquez menghadapinya dengan tenang dan dengan cepat beradaptasi dengan lingkungannya.
Marquez menjelaskan beberapa poin perbedaan yang ia rasakan saat berada di tim pabrikan dan satelit. Berikut beberapa poin perbedaan tim pabrikan dan satelit menurut Marquez:
Merasa sunyi dan asing
Lewat sebuah keterangannya, Marquez sempat mengatakan bahwa tim satelit Gresini Racing membuatnya merasa asing. Apalagi saat dulu, ia masih sangat baru di sana. Ia juga merasakan tim ini jauh lebih sunyi.
Hanya ada satu motor
Saat membandingkan fasilitas yang ada, tim satelit hanya memiliki satu motor di garasi. Hal ini juga yang membuatnya merasa sunyi. Berbeda dengan tim pabrikan yang menyediakan beberapa motor untuk ditunggangi.
Merasa lebih nyaman saat berkendara
Meski menyebut tim satelit lebih sunyi dan lebih sedikit fasilitas, Marquez mengatakan ia merasa nyaman berkendara. Ia bahkan mengaku dirinya sangat cepat dalam melaju.
Perlu pendekatan berbeda
Pembalap berjuluk The Baby Alien itu mengutarakan bahwa dengan motor Ducati, ia harus melakukan pendekatan berbeda. Cara menikungnya pun sangat berbeda.
Menurut Marc, Honda selalu memiliki keunggulan dalam hal menikung di area tertentu. Namun, ia menyadari bahwa hal tersebut tidak bisa lagi mengandalkan kekuatannya itu.