Kembang kol atau bunga kol telah lama dikonsumsi dan dimasak dalam berbagai resep. Tumbuhan ini termasuk dalam kelompok botrytis dari jenis Brassica oleracea dan lazimnya dimakan setelah dimasak terlebih dahulu.
Beberapa resep populer untuk memasak kembang kol antara lain kembang kol kuah udang, cah kembang kol daging sapi, kembang kol crispy, tumis kembang kol, kembang kol masak saus tiram, serta olahan lain seperti nasi goreng dan teriyaki.
Kembang kol diyakini berasal dari wilayah Laut Tengah dan mulai dibudidayakan oleh orang Yunani dan Romawi kuno. Kembang kol kemudian menyebar ke Eropa dan Asia pada Abad Pertengahan.
Orang-orang di berbagai budaya kemudian mengembangkan berbagai resep dan cara memasak kembang kol sesuai dengan selera dan kebiasaan makan lokal.
Oleh karena itu, kembang kol telah lama menjadi bagian dari berbagai masakan. Jenis kembang kol yang cocok untuk diet rendah kalori antara lain :
Kembang kol putih: Kembang kol putih memiliki kandungan vitamin B, vitamin C, vitamin K, serat, kalium dan folat.
Kembang kol hijau: Kembang kol hijau juga memiliki kandungan gizi yang baik, seperti vitamin B, vitamin C, vitamin K, serat, kalium dan folat.
Kembang kol biru: Kembang kol biru juga dapat dimasak dan dikonsumsi dalam diet rendah kalori.
Untuk mendapatkan manfaat kesehatan dari kembang kol, pastikan untuk mengonsumsi kembang kol secukupnya, paling tidak 100 gram per minggu.
Kembang kol dapat diolah menjadi berbagai resep, seperti kukus, tumis, atau campuran dengan sayuran lain seperti wortel.