in

Bagaimana Cara yang Tepat untuk Mencegah Stunting?

Ilustrasi Anak-anak (Freepik)

Stunting merupakan masalah kesehatan global yang serius, terutama di negara-negara berkembang. Berdasarkan data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) per 2023, ada sekitar 6,9 juta anak di Indonesia yang mengalami stunting.

Adapun, stunting adalah kondisi di mana anak-anak mengalami gangguan pertumbuhan yang menyebabkan mereka memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari yang seharusnya sesuai dengan usia mereka. Kondisi ini sering terjadi pada masa awal kehidupan, terutama selama 1.000 hari pertama sejak pembuahan hingga usia 2 tahun.

Stunting umumnya disebabkan oleh kekurangan gizi kronis yang terjadi ketika anak tidak mendapatkan nutrisi yang cukup. Sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak tidak berjalan dengan optimal.

Gejala stunting

Identifikasi gejala stunting penting untuk mengenali masalah tersebut sejak dini dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah dampaknya yang serius. Berikut beberapa gejala stunting yang umum terjadi dan dampaknya pada pertumbuhan anak:

Tinggi badan yang lebih pendek dari anak-anak sebaya

Ilustrasi. Freepik

Anak-anak yang mengalami stunting biasanya memiliki pertumbuhan fisik yang terhambat dan tidak mencapai tinggi badan yang diharapkan untuk usia mereka.

Berat badan yang kurang ideal

Selain tinggi badan yang lebih pendek, anak-anak yang mengalami stunting juga cenderung memiliki berat badan yang kurang ideal untuk usia dan tinggi badan mereka.

Perkembangan motorik yang terlambat

Anak-anak yang mengalami stunting mungkin mengalami keterlambatan dalam perkembangan motorik mereka. Ini termasuk kemampuan untuk duduk, merangkak, berjalan, dan melakukan aktivitas fisik lainnya yang sesuai untuk usia mereka.

Gangguan perkembangan kognitif

Anak-anak yang mengalami stunting mungkin memiliki keterlambatan dalam bahasa, pemahaman konsep, dan kemampuan intelektual lainnya.

Cara mencegah stunting

Mencegah stunting membutuhkan pendekatan holistik yang melibatkan nutrisi yang baik, perawatan kesehatan yang tepat, sanitasi yang bersih, serta pengasuhan dan pendidikan yang mendukung. Mengutip Healthline, berikut panduan lengkap tentang cara mencegah stunting:

Nutrisi yang seimbang dan cukup

Nutrisi seimbang. Foto: Freepik

Nutrisi yang seimbang dan cukup merupakan kunci utama untuk mencegah stunting. Anak-anak membutuhkan asupan gizi yang mencukupi, termasuk protein, vitamin, mineral, dan lemak sehat untuk mendukung pertumbuhan fisik dan perkembangan otak yang optimal. Pastikan mereka mendapatkan makanan yang kaya akan nutrisi seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, protein hewani dan nabati, serta produk susu.

Pemberian ASI yang optimal

ASI (Air Susu Ibu) memberikan nutrisi penting dan perlindungan kekebalan kepada bayi yang tidak dapat disaingi oleh susu formula. Pemberian ASI yang optimal selama 6 bulan pertama kehidupan dan pemberian lanjutan hingga minimal 2 tahun dapat membantu mencegah stunting serta menyediakan zat gizi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan yang sehat.

Kesehatan dan kebersihan lingkungan

Kesehatan dan kebersihan lingkungan juga memainkan peran penting dalam mencegah stunting. Pastikan anak-anak tinggal di lingkungan yang bersih dan aman, termasuk akses yang baik ke air bersih dan sanitasi yang layak. Hindari paparan terhadap polusi udara dan lingkungan yang tercemar yang dapat membahayakan kesehatan anak.

Akses terhadap perawatan kesehatan yang baik

Akses yang mudah terhadap perawatan kesehatan yang baik penting untuk mendeteksi dan mengobati kondisi kesehatan yang dapat menyebabkan stunting, seperti infeksi dan penyakit menular. Pastikan anak-anak mendapatkan imunisasi lengkap sesuai dengan jadwal yang ditentukan dan mendapatkan perawatan medis yang diperlukan jika mereka sakit.

Praktik pengasuhan dan pendidikan yang baik

Praktik pengasuhan dan pendidikan yang baik juga berperan dalam mencegah stunting. Orangtua dan pengasuh harus memahami pentingnya memberikan stimulasi yang adekuat kepada anak-anak, termasuk bermain, berbicara, dan membaca untuk mendukung perkembangan otak mereka. Pendidikan tentang pola makan yang sehat dan pentingnya nutrisi juga harus diberikan kepada keluarga.