Pembalap dunia Formula 1 yang meraih gelar juara tahun 2023, Max Verstappen, pernah mengungkapkan rencananya untuk masa pensiunnya nanti. Meskipun usianya masih tergolong muda, 26 tahun, Verstappen telah mengukir jejak prestisiusnya di lintasan balap sejak debut bersama Scuderia Toro Rosso pada 2015, yang kini dikenal sebagai Scuderia AlphaTauri.
Dalam kurun waktu delapan tahun karirnya, Verstappen berhasil mengoleksi 54 kemenangan dan 98 podium dari total 185 balapan. Prestasinya yang gemilang mencakup tiga gelar juara dunia secara beruntun dari tahun 2021 hingga 2023. Meskipun kontraknya masih berlaku hingga akhir musim F1 2028, Verstappen telah memberikan petunjuk bahwa ia tidak bermaksud menjadi pembalap profesional dalam jangka waktu yang lama.
Meskipun masa pensiun mungkin masih jauh di depan, sejak usia 31 tahun, Verstappen sudah memetakan rencana masa depannya. Ia bercita-cita menjadi seorang bos tim setelah melepas helmnya.
Ia pernah mengucapkannya penuh semangat melalui sebuah pernyataan yang menyebut keinginannya membangun sesuatu yang besar yang akan membantu pesaing berbakat mendapatkan peluang.
Pernyataan tersebut membuka jendela ke dalam sisi kepribadian Verstappen yang memiliki visi jauh ke depan dan keinginan untuk memberikan kontribusi positif kepada dunia balap. Sebagai seorang yang telah meraih sukses di arena balap, Verstappen ingin berbagi pengalaman dan memfasilitasi perkembangan bakat-bakat baru.
Namun, Verstappen menegaskan bahwa ambisinya sebagai bos tim tidak terbatas pada membawa pembalap-pembalapnya ke ajang Formula 1. Menurutnya, masih banyak seri balapan lain di luar sana yang memberikan pengalaman berharga dan peluang sukses.
“Sebagai seorang pembalap profesional, Anda tentu bisa hidup dari sana, tidak hanya di F1,” tambahnya, menggambarkan visinya yang inklusif terhadap beragam kompetisi balap.
Selain itu, Verstappen memberikan gambaran tentang gaya kepemimpinan yang mungkin ia terapkan nanti sebagai bos tim.
“Saya tentu akan menjadi bos tim yang kejam! Mungkin sedikit kuno, tetapi ini semua soal performa dan bagaimana Anda tidak terhubung dengan media sosial,” tegasnya.
Pernyataan ini mencerminkan tekadnya untuk fokus pada hasil dan profesionalisme, tanpa terlalu terjebak dalam tren dan interaksi media sosial yang sering mengiringi dunia olahraga saat ini.
Sebagai seorang yang memiliki ambisi di luar lintasan balap nyata, Verstappen telah menciptakan entitas balapan simulasi bernama Verstappen.Com Racing. Tim ini menjadi wadah bagi kegemarannya terhadap balapan virtual, yang ternyata menjadi pelarian yang menyenangkan di tengah jadwal padatnya sebagai pembalap F1 bersama Red Bull Racing. Keberhasilannya tidak hanya terbatas pada dunia nyata, tetapi juga meluas ke ranah virtual, menunjukkan fleksibilitas dan ketertarikannya pada berbagai aspek dunia balap.
Belum lama ini, Verstappen mencoba mobil balap GT3 dalam upayanya untuk terus mengeksplorasi berbagai jenis balapan. Bahkan, mimpi Verstappen untuk membentuk tim GT3 sendiri pada tahun 2025 menunjukkan ketertarikannya yang tak terbatas terhadap beragam kategori balapan. Langkah ini juga menandai komitmennya untuk terus berinovasi dan mencari tantangan baru di dunia balap.
Keberanian Verstappen untuk melibatkan diri dalam berbagai bentuk balapan, baik fisik maupun virtual, menunjukkan bahwa dirinya bukan hanya sebatas pembalap F1 yang sukses, tetapi juga sebagai individu yang terus berkembang dan menggali potensinya di dunia balap. Pada akhirnya, rencana masa depannya sebagai bos tim yang kejam mungkin menjadi satu lagi capaian luar biasa dalam karirnya yang cemerlang.
Dengan ambisi dan tekadnya, Max Verstappen menempatkan dirinya sebagai salah satu sosok yang tidak hanya menginspirasi di lintasan balap, tetapi juga sebagai pemimpin masa depan dalam dunia tim balap. Masa pensiunnya mungkin masih beberapa tahun lagi, tetapi rencana dan visinya yang sudah tergambar jelas menjanjikan babak baru yang menarik dan sukses di dunia balap internasional.