in

3 Perbedaan Aturan Bulu Tangkis Tunggal dan Ganda

Atlet Badminton Ganda Putra, Fajar/Rian (dok. PBSI)

Dalam aturan permainan bulu tangkis, ada dua jenis pertandingan utama, yaitu tunggal dan ganda. Meskipun sama-sama dimainkan dengan menggunakan raket dan bulu (shuttlecock) yang sama, keduanya memiliki peraturan yang berbeda.

Adapun, pertandingan bulu tangkis ganda terdiri dari tiga sektor, yaitu ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran. Ketiganya sama-sama dimainkan secara beregu yang beranggotakan dua orang.

Contoh pemain ganda putra adalah Fajar Alfian/Rian Ardianto, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, dan Shohibul Fikri/Bagas Maulana. Pemain ganda putri yaitu Apriyani Rahayu/Siti Fadia.

Sementara itu, pemain ganda campuran terdiri dari satu orang pemain laki-laki dan satu orang pemain perempuan. Contoh pemain ganda campuran yang menjadi andalan Indonesia yaitu Rinov Rivaldy/Phita Haningtyas Mentari, Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati, dan Praveen Jordan/Melati.

Untuk pertandingan tunggal hanya melibatkan satu orang pemain yang melawan satu orang pemain juga. Contoh pemain tunggal putra adalah Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting, sedangkan pemain tunggal putri adalah Gregoria Mariska Tunjung.

Aturan mengenai pertandingan bulu tangkis tunggal dan ganda mengikuti ketentuan dari Badminton World Federation (BWF) yang merupakan induk organisasi bulu tangkis dunia. Berikut tiga perbedaan aturan tunggal dan ganda dalam bulu tangkis:

Ukuran lapangan

Perbedaan aturan antara bulu tangkis tunggal dan ganda menjadi pedoman penting bagi pemain sebelum mereka menetapkan posisi di lapangan. Penting untuk memahami bahwa area permainan kedua kategori ini memiliki perbedaan yang mencolok.

Dalam pertandingan tunggal, area permainan terbatas pada garis batas terluar lapangan. Jika shuttlecock jatuh di luar garis tersebut, dianggap keluar (out). Namun, dalam pertandingan ganda, area permainan meluas hingga sisi paling luar lapangan. Oleh karena itu, jika shuttlecock jatuh di antara garis terdalam dan garis terluar (yang pada pertandingan tunggal akan dianggap keluar), masih dihitung sebagai dalam (in).

Selain itu, dalam melakukan servis, aturan juga berbeda. Pada pertandingan tunggal, servis dibatasi hingga garis paling belakang lapangan. Namun, dalam pertandingan ganda, batas servis dikurangi sejauh 0,76 meter dari garis belakang.

Aturan servis

Perbedaan dalam aturan bulu tangkis tunggal dan ganda juga mencakup peraturan mengenai servis. Sesuai dengan prinsip dasar bulu tangkis, servis dilakukan dengan pemain berdiri di salah satu kotak di tengah lapangan.

Lalu, pemain mengarahkan shuttlecock ke pemain yang berada di kotak berlawanan di seberangnya. Aturan ini berlaku baik untuk pertandingan tunggal maupun ganda.

Namun, dalam pertandingan ganda, terdapat peraturan servis yang lebih kompleks. Berikut beberapa aturan servis dalam pertandingan ganda:

  • Ketika lawan berada pada angka genap atau belum mencapai angka, pemain yang melakukan servis harus berada di sisi kanan lapangan sendiri.
  • Pemain yang berdiri secara diagonal dari pemegang servis harus menerima servis.
  • Penerima servis tidak diizinkan untuk menukar posisi dengan pasangannya sebelum servis dilakukan, kecuali jika sudah terjadi pergantian pemegang servis dalam poin sebelumnya.
  • Setiap giliran servis dilakukan di lapangan yang berbeda, kecuali jika terjadi kesalahan yang ditentukan oleh wasit.

Posisi pemain

Pasangan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (dok. PBSI)

Dalam pertandingan ganda, di mana dua pemain berada di satu sisi lapangan, pemain harus mengatur posisi bermain dengan baik. Mereka dapat memilih untuk berdiri sejajar, berdiri menyamping, atau memiliki salah satu pemain berada di belakang yang lain.

Sementara itu, dalam pertandingan tunggal, para pemain memiliki fleksibilitas yang lebih besar dalam bergerak sesuai dengan pergerakan shuttlecock. Tidak ada pembagian posisi seperti yang terjadi dalam pertandingan ganda.