in

Sejarah di Balik Warna Bola Tenis yang Cerah

Untuk bermain tenis, pemain memerlukan raket dan bola tenis. Bola menjadi objek yang dipukul oleh dua pemain di lapangan. Pemain yang berhasil melakukan pukulan bola yang tidak bisa dibalas oleh lawan akan mendapatkan skor.

Bola tenis yang kita kenal saat ini terbuat dari karet yang permukaannya dilapisi oleh bulu-bulu pendek dan kasar. Namun, tahukah kamu bahwa di balik penampilannya yang seperti itu, ada berbagai percobaan yang dilakukan untuk menciptakan bola tenis yang ideal?

Pada awalnya, bola tenis dibuat dari berbagai bahan, termasuk gabus, wol, dan bahkan rambut manusia. Namun, setelah berbagai eksperimen, ditemukan bahwa karet adalah bahan yang paling cocok untuk membentuk bola tenis. Bahan ini kemudian dilapisi dengan lapisan kain yang dijahit atau ditenun dengan rapat untuk memberikan tekstur yang sesuai.

Meski kehadiran bola tenis sudah tidak asing lagi, tetapi makna di balik warnanya menarik untuk diulas. Bola tenis umumnya berwarna cerah, yaitu kuning kehijauan. Warna ini menjadi standar yang digunakan oleh berbagai turnamen tenis.

Sebelum mengulik tentang makna dari warna cerah bola tenis, penting juga untuk mengetahui asal-usulnya. Tak banyak yang tahu bahwa bola tenis awalnya berwarna hitam dan putih. Pemilihan warna bola yang digunakan untuk pertandingan, apakah hitam atau putih, ditentukan oleh warna lapangan atau tempat pertandingan tenis berlangsung.

Mulai berganti warna sejak 1986

Awal mula terciptanya ide untuk mengganti warna bola tenis menjadi warna cerah yaitu ketika penyelenggaraan turnamen Wimbledon. Turnamen ini merupakan salah satu ajang bergengsi dalam dunia tenis.

Seperti halnya banyak pertandingan olahraga internasional lainnya, pertandingan Wimbledon juga disiarkan di televisi untuk dinikmati oleh para penonton di seluruh dunia.

Namun, ada kekurangan dalam penyiaran pertandingan Wimbledon di televisi. Hal ini pertama kali diungkapkan oleh David Attenborough yang pada saat itu bertugas sebagai pengawas di salah satu stasiun televisi yang menyiarkan acara tersebut.

Attenborough menyadari bahwa bola tenis, yang pada waktu itu biasanya berwarna hitam atau putih, tidak terlihat dengan jelas melalui layar televisi.

Hal tersebut kemudian mendorong Federasi Tenis Internasional untuk mencari solusi alternatif pada tahun 1972 dengan mempertimbangkan penggunaan warna yang lebih mencolok. Setelah pertimbangan yang matang, disetujui untuk menggunakan warna kuning fluorescent, yang juga dikenal sebagai kuning optik.

Meskipun keputusan untuk mengganti warna bola tenis telah diambil sejak tahun 1972, implementasinya tidak langsung dilakukan. Baru pada tahun 1986, warna bola tenis akhirnya diganti menjadi kuning kehijauan yang mencolok. Waktu itu, tujuannya untuk mengatasi masalah visibilitas saat ditayangkan di televisi.

Kenapa warna kuning kehijauan yang dipilih?

Warna bola tenis juga memiliki peran penting dalam permainan. Warna cerah kuning kehijauan sering digunakan untuk meningkatkan visibilitas dan kontras dengan latar belakang hijau lapangan. Warna bola tenis dapat memengaruhi persepsi pemain terhadap pergerakan dan kecepatan bola, serta memberikan efek psikologis yang dapat memengaruhi konsentrasi dan fokus permainan.

Warna cerah membuat bola tenis lebih mudah terlihat oleh pemain dan penggemar di lapangan. Terutama ketika bola bergerak dengan cepat, warna yang cerah memungkinkan pemain untuk melacak pergerakan bola dengan lebih baik sehingga membantu dalam reaksi yang lebih cepat dan permainan yang lebih akurat.

Warna cerah pada bola tenis juga memiliki peran dalam keamanan, terutama ketika digunakan di lapangan terbuka. Jika bola tersedot ke luar lapangan, warna cerahnya memudahkan pencarian dan pengambilan kembali bola, mencegah kecelakaan atau kerusakan karena bola yang tercecer.