Kondisi ibu hamil yang tidak memungkinkan melakukan persalinan normal, maka harus dilakukan salah satu tindakan yaitu operasi caesar. Proses pemulihan operasi caesar tentu membutuhkan perawatan yang tepat, termasuk dalam menghindari makanan yang tidak boleh dikonsumsi setelah operasi caesar.
Penelitian menunjukkan bahwa dengan menjaga pola makan setelah operasi caesar mempercepat pemulihan. Oleh karena itu, jenis makanan yang dikonsumsi dapat mempengaruhi proses pemulihan pasca operasi caesar.
Lalu, apa saja makanan yang harus dihindari pasca operasi caesar? Yuk, simak penjelasan di bawah ini!
Makanan pedas
Setelah melakukan operasi caesar, sebaiknya hindari konsumsi makanan pedas. Selain menyebabkan perut terasa sakit dan masalah asam lambung, makanan pedas juga bisa menyebabkan kesulitan buang air besar bagi ibu yang baru saja melahirkan. Konsumsi makanan pedas dapat menimbulkan tekanan berlebih pada tubuh ketika buang air besar sehingga berpotensi memperlambat proses penyembuhan luka operasi.
Selain itu, mengonsumsi makanan pedas juga dapat mempengaruhi kualitas ASI. Bayi dapat merasakan rasa pedas dalam ASI sehingga membuatnya merasa tidak nyaman dan menolak menyusui. Oleh karena itu, lebih baik tidak konsumsi makanan pedas agar proses pemulihan setelah operasi berjalan dengan lancar dan kualitas ASI tetap terjaga.
Makanan olahan dan cepat saji
Pascaoperasi caesar, disarankan hindari mengonsumsi makanan olahan dan cepat saji. Proses pengolahan dan persiapan makanan olahan dan cepat saji terdapat bahan tambahan seperti pewarna, pengawet, dan bahan kimia lainnya memiliki dampak negatif pada kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan.
Kandungan nutrisi yang terdapat dalam jenis makanan ini cenderung rendah, seperti protein, vitamin dan mineral yang sangat dibutuhkan selama proses pemulihan setelah operasi caesar. Selain itu, konsumsi berlebihan makanan jenis ini juga dapat menyebabkan peningkatan berat badan yang mungkin menghambat proses pemulihan operasi.
Makanan mengandung gas
Coba hindari makanan yang dapat menyebabkan produksi gas setelah operasi caesar. Peningkatan produksi gas dapat menyebabkan ketidaknyamanan di sekitar bekas luka operasi.
Ada banyak makanan yang dapat menghasilkan gas meliputi kembang kol, kacang polong kering, bawang, dan brokoli. Jenis makanan ini lebih baik menghindari mengonsumsi selama 40 hari setelah melahirkan untuk mendukung proses pemulihan setelah operasi.
Makanan kandungan tinggi gula
Seseorang yang mengidap diabetes sebelum kehamilan atau selama kehamilan, disarankan untuk secara teratur memeriksa kadar gula setelah menjalani operasi caesar. Kadar gula yang tinggi dan tidak terkontrol dapat memperlambat proses penyembuhan luka operasi dan bahkan meningkatkan risiko infeksi.
Penting untuk membatasi konsumsi makanan tinggi gula, seperti cokelat, donat, permen atau es krim, terutama jika kadar gula belum sepenuhnya terkontrol. Ini merupakan langkah yang diperlukan untuk mendukung pemulihan pascaoperasi dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.
Makanan yang menimbulkan sembelit
Mengalami sembelit usai operasi dapat menyebabkan rasa tidak nyaman. Kondisi ini dapat membuat luka operasi menjadi lebih nyeri. Cara mencegahnya, disarankan untuk tidak konsumsi makanan yang dapat menyebabkan sembelit.
Beberapa jenis makanan ini meliputi produk olahan susu, daging merah, dan makanan cepat saji. Sebagai alternatif, dapat mengonsumsi makanan yang kaya serat dan minum air cukup untuk mencegah terjadinya sembelit dan mempercepat pemulihan operasi caesar.
Nah, itulah beberapa makanan yang harus dihindari setelah operasi caesar. Pentingnya memilih makanan yang tepat untuk memulihkan energi dengan makanan sehat bergizi. Semoga bermanfaat!