Musim Formula 1 2023 telah berakhir dengan dominasi gemilang dari Max Verstappen dan Red Bull. Juara dunia ini mengukir namanya dalam sejarah, namun, seperti biasa, muncul pertanyaan: apa yang terjadi dengan mobil dan pembalap setelah lintasan terakhir?
Seiring berakhirnya musim, ritual khusus dimulai di markas masing-masing tim. Mobil F1, yang pada beberapa pekan terakhir menjadi bintang utama dalam perjalanan, kembali ke pabrik untuk menghadapi proses dekonstruksi. Bagian-bagian yang membentuk keajaiban teknologi ini dilepas satu per satu, hingga hanya rangka sasis yang tersisa. Mesin, jantung darah mobil balap, dikembalikan ke pemasok, seperti McLaren dengan mesin Mercedes dan Haas dengan unit tenaga Ferrari.
Namun, apa yang terjadi dengan komponen lainnya? Beberapa di antaranya mungkin dipajang di dalam pabrik, menghiasi dinding dengan kejayaan sejarah. Red Bull, misalnya, memiliki MK-7 Experience, sebuah ruang yang memamerkan armada mobil masa lalu mereka. Pengunjung disambut oleh kehadiran mobil-mobil yang pernah menjadi bagian integral dari pertempuran di lintasan.
Sementara itu, beberapa bagian lainnya mungkin disimpan di tempat-tempat tersembunyi. McLaren terkenal memiliki Pusat Teknologi mereka dengan fasilitas penyimpanan rahasia, yang menjadi rumah bagi lebih dari 50 mobil pensiunan. Dalam kegelapan tersebut, mesin yang pernah menghentak trek dan aero yang menggoda dulu masih menyimpan sejuta cerita.
Penggunaan kembali mobil F1
Tidak semua mobil pensiunan mengalami keheningan abadi. Beberapa dari mereka ditarik kembali ke lintasan dalam bentuk demonstrasi spektakuler. Festival of Speed, Silverstone Festival, atau CarFest menjadi panggung bagi mobil-mobil ini untuk memamerkan kecepatan dan keindahan desain mereka.
Pada tahun 2023, Sebastian Vettel dan tim Williams menghadirkan nostalgia dengan menjalankan kejuaraan dunia 1992 di Goodwood. Ini bukan hanya pertunjukan; Ini adalah perjalanan melintasi waktu, menghadirkan kembali momen-momen epik.
Namun, tak hanya para pembalap dan tim yang turun ke lintasan. Beberapa mobil F1 masa lalu juga diberikan kesempatan kedua sebagai pusat perhatian dalam acara lelang. Inilah dunia di mana sejarah memiliki harga. Mercedes F1 W04 2013 milik Lewis Hamilton, contohnya, terjual seharga £15,1 juta di Grand Prix Las Vegas 2023.
Mobil Silver Arrows lainnya, W196R milik Juan Manuel Fangio yang menjadi juara tahun 1954, mencatatkan rekor penjualan sebesar £19,6 juta di Goodwood Festival of Speed 2013. Kolektor dan penggemar F1 memiliki peluang langka untuk memiliki potongan sejarah ini melalui proses lelang yang penuh gengsi.
Kolektor dan lelang mobil F1
Pengoleksian mobil F1 bukanlah kebiasaan baru di dunia olahraga balap. Sebastian Vettel, empat kali juara dunia F1, adalah salah satu contohnya. Pada tahun 2020, Vettel membeli tim Williams yang terkenal. Namun, hasratnya tidak berhenti di situ. Pembalap Jerman ini bahkan mencoba membeli Ferrari F2004, mobil yang sangat dominan pada masanya. Namun, harga yang terlampau mahal menghentikan niatnya. Vettel bukanlah satu-satunya kolektor yang tergila-gila pada mobil-mobil balap klasik ini.
Selain koleksi pribadi, lelang menjadi pasar bagi para kolektor untuk memperebutkan potongan sejarah F1. Proses lelang ini bukan hanya tentang harga, tetapi juga tentang kecintaan terhadap olahraga dan obsesi pada teknologi balap. Memiliki mobil F1 tidak hanya tentang memiliki kendaraan cepat; itu adalah tentang memiliki potongan kisah luar biasa yang terukir dalam sejarah balap dunia.
Persiapan untuk musim berikutnya
Sementara mobil pensiunan menemukan nasib mereka, dunia Formula 1 tidak pernah berhenti berputar. Di balik layar, tim-tim F1 sudah sibuk mempersiapkan diri untuk musim mendatang. Proses awal, seperti desain mobil, sering kali dimulai lebih dari setahun sebelumnya. Namun, saat musim berlangsung, fokus tim mulai beralih ke mobil berikutnya.
Pekerjaan ini berlanjut hingga tahun baru menjelang peluncuran mobil baru. Bulan Januari dan Februari menjadi momen krusial di mana para kru di pabrik berupaya menghadirkan teknologi terbaru dan desain revolusioner. Meskipun para kru mendapatkan istirahat singkat selama musim dingin, kegembiraan dan tantangan menanti di balik layar. Mereka harus kembali bekerja secepat mungkin untuk memastikan mobil baru siap beraksi di lintasan.
Jadi, sementara mata dunia melihat kejuaraan dan kemenangan di atas lintasan, cerita menarik lainnya terungkap di balik layar. Mobil F1, setelah mengukir sejarah di perjalanan, melanjutkan perjalanan mereka dengan berbagai nasib. Apakah itu dipajang di museum, dipakai kembali untuk demo, atau dijual kepada kolektor bergengsi, setiap mobil F1 memiliki cerita unik yang terus berkembang, seiring waktu balap yang terus berputar.