Dalam dunia balap Formula 1 yang serba glamor, muncul pertanyaan menarik: Apakah pembalap F1 diizinkan untuk menyimpan mobil-mobil ikonik mereka setelah pensiun? Ternyata, penjelasannya bukan hanya “boleh,” tetapi juga menjadi tren menarik di kalangan pembalap terkemuka.
Raikkonen dan SF71H
Mantan rekan setim Alonso, Kimi Raikkonen, juga menyimpan kenangan dengan memiliki salah satu mobil masa lalunya. Ferrari mengirimkan SF71H, mobil yang membawanya meraih kemenangan balapan terakhir dalam kompetisi di GP Amerika Amerika 2018, sebagai hadiah untuk sang juara dunia 2007.
Raikkonen, yang dikenal dengan gaya santainya, membagikan cerita di balik setiap detail mobil tersebut. Baginya, SF71H bukan hanya sebuah kendaraan, tetapi bagian dari perjalanan hidupnya di dunia balap. Melihat mobil tersebut tidak hanya mengingatkan Raikkonen pada kejayaan masa lalu, tetapi juga memberikan kesempatan langka kepada penggemar untuk merasakan aura kemenangan yang masih terasa.
Museum karting Alonso
Misalnya, Fernando Alonso, pembalap Spanyol yang meraih gelar juara dunia Renault pada tahun 2005 dan 2006, tidak hanya memiliki koleksi mobilnya sendiri, tetapi juga membangun museum di lintasan kartingnya. Museum ini menjadi rumah bagi dua pembalap Spanyol yang memenangkan dua gelar Renault tersebut.
Alonso, seorang pembalap yang penuh prestasi, memahami nilai sejarah dari setiap mobil yang telah membawa meraih kemenangan di lintasan. Dalam museumnya, pengunjung dapat melihat secara langsung sasis mobil yang digunakan Alonso saat memenangkan gelar dunia, serta memorabilia dan foto-foto yang mengabadikan momen-momen krusial dalam kariernya.
Tidak hanya menjadi tempat penyimpanan, museum ini juga berfungsi sebagai sumber inspirasi bagi generasi muda yang bermimpi menjadi pembalap Formula 1. Menyaksikan secara langsung pemenang mobil-mobil di masa lalu dapat memberikan dorongan semangat dan membangkitkan hasrat untuk meraih prestasi serupa.
Nelson Piquet dan kejayaan terakhir
Kisah luar biasa juga datang dari Nelson Piquet, yang dengan bangga memajang mobil Williams FW11 1987 di dinding rumahnya. Mobil ini membawa Piquet meraih gelar juara dunia ketiganya dan terakhirnya. Sebuah persembahan untuk kejayaan masa lalu yang terus dihormati.
Piquet, seorang legenda dalam dunia balap, menjadikan mobilnya sebagai bagian integral dari rumahnya. Setiap kali melihatnya, ia teringat pada momen-momen tajam di lintasan, persaingan sengit, dan akhirnya, kemenangan yang membuatnya mencapai puncak keindahan. Bagi Piquet, menyimpan mobil tersebut adalah cara untuk memberikan penghormatan kepada dirinya sendiri dan juga kepada tim yang mendukungnya selama bertahun-tahun.
Leclerc dan Button
Charles Leclerc, pembalap muda yang berbakat, dan Jenson Button, juara dunia tahun 2009, juga terlibat dalam tren ini. Leclerc mempertahankan salah satu mobil masa lalunya, sementara Button menghadapi tantangan untuk mempertahankan kepemilikannya atas BGP 001-01, mobil yang membawa meraih gelar juara pada tahun 2009 saat masih bersama tim Brawn.
Leclerc, dengan karier yang masih berlangsung, menyadari nilai sentimental dari mobil-mobil masa lalu. Baginya, koleksi tersebut bukan hanya sekadar barang berharga, tetapi juga penanda sejarah dari setiap langkahnya di dunia balap. Menyimpan mobil-mobil tersebut memberikan inspirasi dan motivasi tambahan untuk terus meraih kesuksesan di masa depan.
Sementara itu, Button, dalam perjalanannya mempertahankan kepemilikan atas BGP 001-01, menghadapi berbagai tantangan dan rintangan. Namun, setelah pertarungan hukum yang panjang dan rumit, ia akhirnya memenangkan hak untuk menyimpan mobil tersebut. Bagi Button, mobil tersebut adalah simbol dari dedikasinya dan bukti bahwa perjuangan dapat menghasilkan kemenangan, tidak hanya di lintasan tetapi juga di luar sirkuit.