Formula 1, sebagai panggung utama balap mobil dunia, selalu menyajikan drama dan keberhasilan. Namun, setelah di balik kemenangan dan prestasi, ada pula kisah kelam dari tim-tim yang menghilang tanpa jejak berjuang di belakang grid. Berikut adalah 10 tim F1 yang harus menelan pil kegagalan yang pahit.
1. Virgin/Marusia/Manor (2010-2016)
Virgin Racing, satu dari tiga tim pendatang baru pada tahun 2010, bertahan paling lama. Mengalami perubahan kepemilikan dan nama, Virgin akhirnya menjadi Manor. Meski mencatat sejarah dengan poin pertama di Monaco 2014, kecelakaan fatal pembalap Bianchi membawa tragedi. Meskipun mencetak poin pada tahun 2016, Manor menghilang pada awal tahun 2017 karena kesulitan keuangan.
2.LOTUS RACING/TEAM LOTUS/CATERHAM (2010-2014)
Didirikan oleh Tony Fernandes, Team Lotus tidak memiliki hubungan dengan tim legendaris Colin Chapman. Awalnya berhasil dengan Kovalainen dan Trulli, Lotus merosot setelah perubahan nama menjadi Caterham. Meskipun memperbarui susunan pembalap dan kepemilikan, Caterham mengalami masalah keuangan dan menghilang selamanya.
3. HRT (2010-2012)
HRT, tim Spanyol pertama di F1, berjuang di grid belakang selama tiga musim tanpa mencetak poin. Serangkaian pembalap, termasuk Senna, Chandhok, dan Ricciardo, datang dan pergi. kekurangan finansial dan label ‘backmarker’ membuat HRT bangkrut pada akhir 2012.
4.USF1 (2010)
Tim Amerika Serikat ini bahkan belum pernah masuk grid F1. Dengan rencana ambisius untuk Grand Prix Amerika, USF1 ditutup sebelum benar-benar dimulai. Setelah berjuang dengan tantangan ekonomi, tim tersebut ditutup sebelum balapan pertama.
5. Super Aguri (2006-2008)
Didirikan oleh Aguri Suzuki, Super Aguri bertahan kurang dari tiga musim. Meskipun mencetak beberapa poin, masalah finansial menyebabkan kegagalan tim pada tahun 2008. Skuad pabrikan Honda ikut tumbang akibat krisis keuangan global.
6. Lola (1997)
Lola, didukung oleh Mastercard, menghadapi kegagalan di F1 dengan mobil yang tidak sesuai standar. Gagal lolos kualifikasi di Australia dan menghadapi masalah keuangan, Lola mundur pada tahun 1997 dan tak pernah kembali lagi.
7. Forti Corse (1995-1996)
Keberhasilan di kategori junior tidak mampu diterjemahkan ke F1 oleh Forti Corse. Harapan untuk musim 1996 hancur setelah sponsor Pedro Diniz pindah ke Ligier. Anggaran hancur, Forti Corse mundur pada pertengahan 1996.
8. Simtek (1994-1995)
Debut musim 1994 Simtek dibayangi oleh tragedi Roland Ratzenberger. Meskipun beberapa saat cerah di musim 1995, dukungan finansial terhenti setelah gempa Kobe, memaksa Simtek untuk menyatakan kebangkrutan.
9. Pasifik (1994-1995)
Pacific Racing, setelah sukses di kategori junior, gagal total di F1. Musim pertama mereka terjadi bencana, tanpa poin dan balapan yang selesai. Bergantung pada pembalap bayaran dan bekerja sama dengan Tim Lotus tidak menyelamatkan mereka dari masalah keuangan.
10.Andrea Moda (1992)
Didirikan oleh Andrea Sassetti, tim hanya lolos satu kali kualifikasi dalam sembilan grand prix. Kurangnya anggaran dan disorganisasi membuat Andrea Moda dikeluarkan dari kejuaraan setelah Sassetti ditangkap karena dugaan pemalsuan faktur.
Kisah-kisah tragis ini memberikan wawasan tentang tantangan finansial, kesulitan teknis, dan drama di balik layar yang membuat tim F1 terpaksa menghilang dari panggung balap dunia. Dalam setiap langkah, mereka meninggalkan jejak kegagalan dan tragedi yang membentuk sejarah kelam F1.